Teheran, Iran (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri Iran pada Rabu (2/5) dengan tegas membantah tuduhan Maroko bahwa Kedutaan Besar Iran di Aljazair memiliki hubungan dengan gerakan separatis Sahara Barat, Front Polisario.

Sebagaimana dibahas dalam beberapa hari belakangan selama kontak antara para pejabat Iran dan Maroko, Republik Islam Iran membantah tuduhan itu sebagai "tak berdasar", kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qasemi.

"Tuduhan bahwa diplomat Iran (di Maroko) telah bekerja sama dengan Front Polisario tidak benar dan tidak nyata," kata Qasemi, yang dikutip oleh jejaring resmi Kementerian Luar Negeri Iran.

"Salah satu prinsip penting dan mendasar mengenai kebijakan luar negeri Iran ialah penghormatan yang mendalam atas kedaulatan dan keamanan negara lain," kata Qasemi.

Iran tak pernah mencampuri urusan dalam negeri negara lain di dunia dan takkan pernah melakukan itu, ia menekankan.

Jadi, Iran membantah tuduhan Maroko sebagai "sama sekali tak berdasar dan kekurangan kebenaran", ia menambahkan, sebagaimana dilaporkan Xinhua.

Pada Selasa, Maroko memutus hubungan dengan Iran sehubungan dengan "dukungan Iran untuk gerakan separatis Sahara Barat, Front Polisario", kata Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita.

Bourita menyatakan Maroko akan mengusir duta besar Iran di Rabat dan akan menutup Kedutaan Besarnya di Teheran.

Menteri luar negeri Maroko tersebut mengatakan negaranya memiliki "bukti kuat mengenai keterlibatan Iran melalui milisi asuhannya, Hizbullah, dalam mendukung Front Polisario secara keuangan dan melalui pelatihan anggotanya guna merusak kestabilan dan keamanan Maroko".

Hubungan Iran-Maroko telah dinodai oleh ketegangan sejak Revolusi Islam pada 1979. Kedua negara baru memulihkan hubungan pada awal 1990-an.

Pada 2009, Maroko kembali memutuskan hubungan dengan Teheran. Maroko menyatakan Iran mendukung upaya untuk mengubah rakyat Maroko, yang kebanyakan berfaham Sunni, ke paham Syiah.
(Uu.C003)
 

Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018