Acara ekspo pemuda se-ASEAN yang juga diikuti pemuda dari tiga negara mitra ASEAN, yaitu Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok, ini dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI Dr Asrorun Niam Sholeh, Kamis.
Para pemuda dari 13 negara tersebut berkumpul di Jakarta membawa serta hasil kreasi dan kreativitas mereka yang dipamerkan di 19 stan di pelataran Hotel Grand Sahid.
"Acara ini memiliki makna strategis dalam membangun kolaborasi di bidang kewirausahaan pemuda tingkat regional agar tercipta peluang tukar pengalaman dan jaringan antar komunitas ASEAN," ujar Niam.
Menurut Niam selaku Ketua ASEAN SOMY 2018, acara AYE 2018 dikemas dalam beberapa agenda seperti seminar, workshop, dan pameran hasil kreasi terbaik para pemuda yang harus diapresiasi dan dikembangkan di seluruh negara anggota ASEAN dan bahkan seluruh dunia.
Produk yang dibawa peserta AYE 2018 beragam dan unik. Ada yang memanfaatkan barang-barang tak terpakai, ada kampanye green economy, teknologi robotik, ada juga bank makanan.
"Apa yang dibawa oleh para pemuda dari 13 negara ini harus diapresiasi dan dipublikasikan sebagai role model economic skill para pemuda baik di Indonesia, negara-negara anggota ASEAN, maupun di seluruh dunia," tutur Niam.
Mantan Ketua KPAI ini mengatakan beberapa topik workshop melibatkan pemuda Indonesia sebagai peserta lokal guna meningkatkan daya saing dan keterampilan pemuda Indonesia dari hasil interaksi dengan para pemuda ASEAN dan tiga negara lainnya
Para peserta terpilih dari tiap-tiap negara ASEAN, Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok akan mendapatkan kesempatan untuk berbagi dan dimentori secara singkat oleh para narasumber ahli. Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh penampilan kebudayaan masing-masing negara.
Baca juga: Indonesia tuan rumah ASEAN Youth Fair 2015
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018
