Jakarta (ANTARA News) - PT Askrindo (Persero) menjalin kerja sama bisnis asuransi dengan Perkumpulan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas) untuk mendukung kekuatan dan pertahanan keamanan nasional khususnya alutsista.

"Kami memandang bahwa proses perawatan, pengadaan, dan pembangunan alutsista mengandung risiko yang dapat diminimalkan melalui jasa asuransi, sehingga tugas yang digariskan oleh Pemerintah dapat terselesaikan dengan tepat waktu, tepat guna, dan tepat sasaran," kata Direktur Utama Askrindo Asmawi Syam melalui keterangan tertulis diterima, di Jakarta, Kamis.

Perjanjian kerja sama bisnis asuransi tersebut dilakukan Direktur Utama Askrindo Asmawi Syam dan Ketua Pinhantanas Evi Lusviana, yang disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Gedung Kementerian Pertahanan.

Ia mengatakan bahwa perjanjian kerja sama ini tidak hanya melihat potensi bisnis semata, tetapi juga turut membangun kemandirian industri pertahanan dalam negeri khususnya swasta agar dapat membangun kekuatan pertahanan dan keamanan nasional yang tangguh.

Menurut dia, perhatian pemerintah yang begitu besar terhadap bidang Pertahanan dan Keamanan dapat dilihat dari besarnya alokasi dana APBN yang dianggarkan untuk keperluan perawatan, pengadaan dan pembangunan alutsista, yakni sebesar Rp105 Triliun atau 12,47 persen dari APBN Tahun 2018.

Hal ini perlu didukung oleh semua pihak, yang terkait oleh pengadaan, pembangunan, dan perawatan alutsista, serta stakeholders lainnya.

Selama ini, PT Askrindo telah memiliki pengalaman di dalam menjamin proyek-proyek alutsista, baik yang dikerjakan oleh Perusahaan BUMN, seperti PT PAL, PT Pindad, dan PT Dirgantara Indonesia, maupun Perusahaan Swasta Nasional, seperti anggota Pinhantanas.

Dalam kerja sama tersebut, Askrindo akan menjamin Asuransi Kredit, Asuransi Kerugian, Suretybond (Jaminan Penawaran, Jaminan Pelaksanaan, Jaminan Uang Muka, Jaminan Pemeliharaan); Kontra Bank Garansi (Jaminan Penawaran, Jaminan Pelaksanaan, Jaminan Uang Muka, Jaminan Pemeliharaan); Custom Bonds; Kontra L/C; dan SKBDN.

"Potensi bisnis dengan Pinhantanas relatif besar dan kami optimis bisa berperan dalam proyek-proyek Pinhantanas yang pada tahun 2018 berjumlah sebesar Rp25 triliun," kata Asmawi.

Dari kerja sama ini, Asmawi berharap Askrindo kedepannya akan semakin berkembang dan dapat mendukung program pemerintah tidak hanya dibidang perekonomian, tetapi di bidang lainnya seperti pertahanan.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018