Jakarta (ANTARA News) - Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) bekerjasama dengan Kepolisian Republik Indonesia membentuk tim satuan tugas untuk memantau pelanggaran promosi Asian Games seperti pencatuman logo dari perusahaan-perusahaan nonsponsor.

"Tim Satgas itu terdiri dari 100 orang dan mereka sedang berkeliling di berbagai daerah agar tidak ada lagi pelanggaran promosi Asian Games. Mereka juga bertugas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Asian Games," kata Deputi II Bidang Administrasi Pertandingan INASGOC Francis Wanandi di Jakarta, Kamis.

Francis mengakui tim satgas INASGOC-Polri itu tidak dapat melakukan edukasi tentang kegian promosi produk dan jasa non-sponsor yang mengasosiasikan dengan penyelenggaraan Asia Games atau disebut "ambush marketing" di semua daerah di Indonesia.

"Tim kami terutama fokus memantau pelanggaran di Jakarta dan Palembang karena pasar terbesar di dua kota itu. Tapi, kami mengharapkan bantuan media untuk mengedukasi masyarakat tentang pelanggaran promosi Asian Games," katanya.

INASGOC, lanjut Francis, belum menemukan kembali pelanggaran fatal "ambush marketing" oleh perusahaan-perusahaan besar di Indonesia terkait Asian Games.

"Kami sudah menghubungi perusahaan itu dan mereka sudah menarik iklan yang mencatumkan logo Asian Games," katanya tentang langkah INASGOC meminta pencabutan "ambush marketing" oleh sebuah perusahaan jasa di Palembang.

Tim satgas INASGOC menitikberatkan pelanggaran promosi Asian Games pada perusahaan-perusahaan besar meskipun juga mengimbau pelaku usaha kecil dan menengah untuk menghargai mekansime sponsor resmi Asian Games.

"Kami sempat kecolongan oleh restoran pempek di Palembang yang menggunakan logo Asian Games. Tapi, kami sudah imbau mereka," katanya.

Selain "ambush marketing", tim INASGOC juga melaporkan sejumlah penjual suvenir tidak resmi Asian Games ke Bareskrim Polri.

"Para sponsor kami sudah mulai mendukung promosi Asian Games melalui kegiatan mereka masing-masing baik dengan penjualan produk ataupun penempelan logo Asian Games di gedung-gedung mereka," katanya.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018