Riau (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan perkemahan wirakarya (PW) beroeirntasi pada penyiapan anak bangsa sebagai generasi muda untuk hidup bermartabat.

Dalam sambutannya pada pembukaan perkemahan wirakarya, di UIN Syarif Kasim Riau, Kamis, Menag mengatakan, tidak hanya Perkemahan Wirakarya namun momentum hari pendidikan nasional dan hari buruh internasional juga berorientasi pada ikhtiar menyiapkan anak bangsa untuk hidup bermartabat, penuh kebahagian dan kesejahteraan.

"Tiga momentum tersebut, sama-sama berorientasi pada ikhtiar menyiapkan anak bangsa, untuk hidup bermartabat, penuh kebahagiaan dan kesejahteraan," kata Menag .

Masa depan Indonesia, lanjutnya, akan ditentukan oleh kualitas generasi muda saat ini. Kemampuan beradaptasi, daya juang dan kapasitas sumber daya manusia, menjadi taruhan. Maka pendidikan menjadi kata kunci, untuk menjawab tantangan yang kompleks di tengah persaingan global.

Ia menyebut gerakan pramuka telah mengakar secara historis di bumi nusantara. Sebagai wadah pembinaan generasi muda, reproduksi kepemimpinan dan menciptakan kader perubahan.

Sejarah gerakan pramuka, tambahnya, adalah sejarah Indonesia, perubahan Gerakan Pramuka adalah perubahan Indonesia.

Melalui Gerakan Pramuka, dapat menunjukkan kepada dunia, bahwa negeri tercinta Indonesia adalah negeri yang aman dan damai, tempat dari berbagai agama, suku, ras dan golongan. Kain nusantara yang diikat dengan tali bhineka tunggal ika, harus tetap terjaga kokoh menjadi komitmen bersama.

"Kenapa adik-adiku semua berkumpul di tempat ini?, berkemah di alam terbuka, meninggalkan rumahnya yang nyaman, penuh liku dan tantangan dan bersahabat menyatu dengan alam. Kalian rela meninggalkan keluarga yang dicintai, untuk bertemu dengan saudara-saudara kita dari Sabang sampai Merauke, Tidak lain, kita ingin menunjukan kepada dunia, bahwa Mahasiswa PTK, adalah generasi yang kuat, tangguh dan kontributif pada pembangunan bangsanya," sebut Lukman Hakim.

Sementara itu Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) kementerian Agama Arskal Salim GP menyatakan,Kegiatan PW PTK XIV se-Indonesia Tahun 2018 dilaksanakan selama l 3-10 Mei 2018 diikuti oleh 1.500 Pramuka Pandega yang berasal dari 56 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia terdiri 17 UIN, 37 IAIN dan 4 STAIN.

Selain itu diikuti Perguruan Tinggi Keagamaan Non Muslim, PTKIS dan Pramuka Mahasiswa Luar Negeri.

Sementara dipandu oleh 122 pendamping, 56 pimpinan kontingen dan official/peninjau 112 orang serta komponen lain yang ikut menyemarakan perkemahan.

Bertempat di Bumi Perkemahan Kampus UIN Suska Riau sebagai main camp, serta Desa Lokasi Bakti Pramuka yaitu di Desa Alam Panjang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar, Desa Aur Sati, Kabupaten Kampar, Desa Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru; dan Desa Limau Manis, Kabupaten Kampar.

Penyelenggaraan Perkemahan Wirakarya Perguruan Tinggi Keagamaan (PW PTK) ke XIV Tahun 2018 mengangkat tema "Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Pengembangan Eco Cultural Tourism".

Lingkungan, Budaya dan Wisata akan menjadi tiga perhatian utama khususnya dalam bhakti karya pramuka. Di setiap desa lokasi bakti, akan dikembangkan potensi wisata pendidikan dengan memperhatikan social-budaya msayarakat yang dikerjakan secara bersama-sama antara anggota Pramuka dengan masyarakat.

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, menjadi salah satu peserta pada perkemahan wirakarya Riau. Unit kegiatan mahasiswa (UKM) Racana Karamatul Husna (pramuka) mendapat kepercayaan untuk membawa nama IAIN Palu pada perkemahan wirakarya tersebut.

Rektor IAIN Palu Prof Sagaf S Pettalongi turut serta mendampingi, memberi motifasi, kepada mahasiswa-mahasiswi dengan harapan kontingen IAIN dapat mengharumkan dan mengangkat citra perguruan tinggi yang dipimpinnya.

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018