Jambi (ANTARA News) - Para pengendara yang melintasi jalan lintas timur Sumatera yang menghubungkan Kota Palembang dan Jambi dihadapkan pada kondisi jalan yang bergelombang, terkelupas dan berlubang-lubang kecil hingga besar, serta tergerus longsor.

Salah satu titik longsor yang telah memakan sebagian badan jalan ditemui Antara yang melintas di ruas Jalintim Palembang-Jambi, Jumat siang, itu berada di kawasan Dusun II, Desa Simpang Bayat, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Untuk membantu para pengendara sepeda motor, mobil pribadi, truk dan bus penumpang yang melintas di ruas jalan yang longsor di Dusun II yang berjarak 78 km ke arah Jambi itu, otoritas terkait memasang garis pengaman kuning-hitam sepanjang sekitar 10 meter.

Akibat longsor yang memakan sekitar setengah meter badan jalan itu, para pengendara yang mengarah ke Jambi mengambil lajur kanan untuk menghindari titik badan jalan yang rusak dan telah diberi garis pengaman yang diikatkan ke beberapa batang kayu kecil.

Seorang warga Dusun II Desa Simpang Bayat yang kedai dagangannya berada di seberang titik longsor tersebut mengatakan jalan tersebut sudah berulang kali mengalami longsor.

"Sudah ada petugas yang mengambil sampel tanah untuk kepentingan perbaikan," katanya.

Jalintim Palembang-Jambi sepanjang 280 kilometer dengan kondisi jalan yang naik-turun dan banyak tikungan tajam itu umumnya dilintasi truk-truk besar bernomor polisi BE, BG, BH, BA, dan BK pengangkut aneka barang dan hasil perkebunan seperti sawit dan karet.

Tak jauh dari titik longsor di Dusun II yang berjarak sekitar sembilan kilometer dari kantor Polsek Bayung Lencir itu, terpampang papan peringatan bertuliskan "hati-hati jalan longsor" di sisi kiri jalan menuju Jambi.

Beberapa ratus meter dari papan peringatan tersebut, tampak satu lagi titik longsor kecil di bahu kiri jalan.

Di tengah beberapa titik longsor, kondisi Jalintim ruas Palembang-Jambi yang mengalami kerusakan sedang hingga parah di banyak titik sepanjang ratusan kilometer itu juga mengancam keselamatan pengendara, terutama mereka yang tidak mengenal kondisi medan.

Salah satu titik kerusakan yang parah dengan lubang-lubang besar menganga di hampir seluruh badan jalan itu terdapat di Desa Senawar Jaya, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Yeri Yugandi, warga Desa Senawar Jaya, mengatakan Jalintim yang rusak parah di desanya ini sudah pernah diperbaiki melalui penambalan namun kembali rusak. "Kerusakan parah seperti ini sudah lima bulan ini," kata pemuda itu.

Dia mengatakan kerusakan Jalintim ini harus segera ditangani karena tak lama lagi bulan suci Ramadhan tiba dan dilanjutkan dengan libur Lebaran yang diisi dengan mobilitas tinggi para pemudik.

"Jalan yang rusak parah ini perlu segera diperbaiki. Mengapa? Pas (saat) hujan turun, jalan yang berlubang besar ini tertutupi oleh air hujan. Bisa saja, ada sopir yang tak sadar saat melintas. Sejauh ini, alhamdulillah belum ada korban," katanya.

Penerangan jalan di ruas Jalintim yang melintasi kawasan desanya pun minim akibat banyak lampu penerangan jalan yang tak lagi berfungsi dalam setahun terakhir, katanya.

"Karenanya, kalau malam hari, penerangan jalan cuma dari rumah-rumah penduduk karena hanya satu atau dua lampu penerangan jalan saja yang masih `hidup`," kata Yeri Yugandi.
 

Pewarta: Rahmad Nasution
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018