Jakarta (ANTARA News) - BPJS Ketenagakerjaan mengimbau masyarakat untuk mewaspadai maraknya praktik penipuan seleksi karyawan dari orang tidak bertanggung jawab yang banyak beredar di media dalam jaringan (online) ataupun media sosial.

"Seperti yang saat ini beredar di media sosial tentang sebuah surat mengenai proses perekrutan pegawai BPJS Ketenagakerjaan," tulis siaran pers BPJS Ketenagakerjaan, Sabtu.

BPJS Ketenagakerjaan sedang melakukan proses seleksi karyawan baru untuk ditempatkan di berbagai posisi penugasan pada unit kerja di seluruh wilayah Indonesia sesuai kebutuhan. Proses seleksi tersebut sudah berlangsung sejak Februari 2018 dan tidak dikenakan biaya ataupun perjanjian khusus.

Momentum tersebut dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Modus yang dilakukan para pelaku penipuan tersebut adalah menyatakan peserta lulus dan diwajibkan untuk membayar sejumlah uang jika ingin melanjutkan ke tahap rekrutmen atau seleksi berikutnya.

"Jika tidak berhati-hati, para peserta rekrutmen dan seleksi calon karyawan BPJS Ketenagakerjaan maupun warganet bisa tertipu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut," tulis siaran pers tersebut.

Modus penipuan tersebut juga menjadi perhatian serius BPJS Ketenagakerjaan pusat. Terlebih, BPJS Ketenagakerjaan juga tidak melakukan korespondensi apapun terkait pelaksanaan rekrutmen tersebut.

Adapun kontak dengan peserta rekrutmen hanya dilakukan melalui pengumuman yang dimuat pada media resmi proses Rekrutmen dan Seleksi BPJS Ketenagakerjaan di laman rekrutmen.bpjsketenagakerjaan.go.id.

Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Naufal Mahfudz dalam siaran pers  menyampaikan proses seleksi tersebut diperuntukkan bagi jalur `fresh graduate` atau lulusan baru dalam rangka memenuhi kebutuhan karyawan di BPJS Ketenagakerjaan. Nantinya, peserta yang lolos akan ditempatkan pada unit kerja di seluruh Indonesia.

"Untuk menghindari benturan kepentingan yang bersinggungan langsung maupun tidak langsung dengan BPJS Ketenagakerjaan, kami juga melibatkan konsultan independen yang kredibel dalam proses rekrut dan seleksi," kata Naufal.

Sejak dibuka proses pendaftaran pada akhir Februari 2018, jumlah pelamar yang berpartisipasi telah mencapai 128.590 kandidat.Calon karyawan yang terpilih nantinya merupakan putra-putri terbaik yang memiliki kompetensi sesuai yang dibutuhkan.

Naufal menegaskan, pada masing-masing tahapan yang telah dilewati, BPJS Ketenagakerjaan memberi pengumuman melalui kanal resmi BPJS Ketenagakerjaan yang dapat diakses langsung dengan menggunakan akun masing-masing peserta.

"Kami juga tidak melakukan korespondensi dalam bentuk apapun kepada peserta seleksi, apalagi sampai memungut biaya guna menjanjikan kelulusan. Kami pastikan seluruh proses seleksi ini dilakukan secara `fair` dan transparan. Bila ditemukan penyimpangan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, masyarakat dapat langsung melaporkan kepada kami," kata Naufal.

Baca juga: Kota Malang buka 1.200 lowongan kerja
Baca juga: "Job Fair" tingkat kecamatan kurangi pengangguran Kota Tangerang
Baca juga: Putus rantai calo, Purwakarta luncurkan aplikasi "Sampurasun Bursa Kerja"

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018