Batam (ANTARA News) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau mengajukan total anggaran Rp64,7 miliar dari Dana Alokasi Khusus 2019 untuk 19 kegiatan pembangunan di pulau-pulau penyangga.

Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Batam, Suhar, di Batam pada Senin menyatakan dari 19 kegiatan yang diajukan dalam DAK 2019, di antaranya adalah pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di lima lokasi.

Kemudian pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) di 12 lokasi dan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di dua lokasi.

Pembangunan itu di antaranya dilaksanakan di Pulau Labu, Boyan, Banun, Karas, Kasam, Kasu, Sembulang, Bulang Lintang, Jolo, Temoyong, Lance, Cengkui, Buluh, Terong, dan Belakangpadang.

"Tapi itu kan baru usulan kita. Tergantung pusat nanti dapat atau tidaknya," kata dia.

Pada 2018, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menganggarkan Rp21,3 miliar DAK untuk pembangunan SPAM dan SPALD melalui Dinas CKTR Batam.

Lokasi pembangunan SPAM di antaranya di Tanjunggundap Kelurahan Tembesi Kecamatan Sagulung, Pulau Geranting Kelurahan Pulau Terong Kecamatan Belakangpadang, dan Rempang Cate Kelurahan Rempang Cate Kecamatan Galang. Sedangkan SPALD dibangun di Kelurahan Kasu dan Sekanak Raya Kecamatan Belakangpadang, serta Kelurahan Ngenang Kecamatan Nongsa.

"Untuk DAK 2018 sudah dalam tahap pengerjaan. Semuanya sesuai jadwal dari pusat," kata dia.

Ia mengatakan, untuk tahun depan, pihaknya masih konsentrasi pada penyediaan air bersih di pulau penyangga melalui pembangunan SPAM dan SPALD.

Hingga saat ini, akses air bersih warga pulau penyangga masih sekitar 20 persen, sementara untuk warga pulau utama sudah mencapai 96 persen.

"Target kami 45 persen dalam lima tahun RPJMD," kata dia.

Baca juga: Batam berpotensi jadi pusat klaster industri elektronik

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018