Magetan, Jawa Timur (ANTARA News) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengapresiasi kelahiran 1.100 anak sapi atau pedet di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, melalui program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB).

Dalam acara Panen Pedet di Lapangan Cepoko, Magetan, Senin, Menteri Amran menjelaskan bahwa Provinsi Jawa Timur menyumbang 50 persen dari total populasi sapi potong di seluruh Indonesia.

"Magetan dan Provinsi Jawa Timur ini 50 persen dari total sapi yang lahir seluruh Indonesia. Andaikan ada tiga provinsi seperti Jatim, persoalan sapi di Indonesia bisa selesai," kata Amran dalam sambutannya.

Ada pun kelahiran pedet ini merupakan hasil perkawinan silang sapi-sapi lojak dan limosin. Bobot pedet berkisar antara 700 kg sampai 1,3 ton dengan umur rata-rata 1-2 tahun.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Magetan, Sumantri, menjelaskan Magetan memiliki populasi ternak sapi sebanyak 118.054 ekor atau menyumbang sekitar 7,9 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Magetan.

Pada triwulan-I 2018, ternak sapi potong sebanyak 127.640 ekor, sapi perah 295 ekor, kambing 41.793 ekor, domba 35.555 ekor, unggas dari berbagai jenis 6,8 juta ekor dan kelinci lebih dari 52 ribu ekor.

"Magetan dikenal sebagai salah satu sentra produksi sapi yang mencukupi kebutuhan daging sali dari Jakarta," kata Sumantri.

Kementan mencatat capaian Upsus Siwab di Kabupaten Magetan cukup menggembirakan.

Data dari Januari 2018 sampai 3 Mei 2018 untuk Pelayanan Inseminasi Buatan (IB) terealisasi sebanyak 11.000 ekor, Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) 6.000 ekor dan kelahiran ternak 4.000 ekor.

Secara nasional program UPSUS SIWAB realisasinya juga sangat mengembirakan. Untuk Pelayanan Inseminasi Buatan/IB dari Januari 2017 sampai dengan Mei 2018 telah terealisasi sebanyak 5.522.936 ekor; Kebuntingan 2.461.009 ekor; dengan kelahiran sebanyak 1.195.490 ekor atau setara dengan Rp8,3 triliun (harga pedet lepas sapi per ekor Rp. 7 juta).

"Dengan investasi UPSUS SIWAB pada Tahun 2017 sebesar Rp1,1 Triliun dapat diartikan bahwa setiap fasilitasi APBN sebesar 1 rupiah ?mampu mentriger kinerja pembangunan peternakan sebesar 7 rupiah," kata Amran.

Amran menyebutkan, sejak pemerintahan Jokowi-JK, Pemerintah menggratiskan semen beku kepada lima juta sapi.

"Modalnya hanya sperma sapi harganya 50 ribu, tapi kalau sudah lahir harganya bisa 10-15 juta. Ini baru namanya beternak dengan cerdas sesuai harapan peternak," tambah Amran.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018