Mataram (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Barat (NTB), Brigjen Pol. Drs. Wawan Setiawan, mengaku belum mengetahui masalah senjata api yang dimiliki Sadikun Syahroni, Kepala Depot Pertamina Cabang Ampenan, Mataram. "Saya belum mendapatkan laporan atas kejadian itu, karena baru kembali tugas dari Jakarta tadi malam, silakan wartawan datang ke Polda," katanya di sela-sela peresmian Gedung Markas Komando Resort Militer (Makorem) 162/Wira Bhakti di Mataram, Kamis. Kapolda NTB juga meminta wartawan mencari penegasan hal tersebut kepada Polres Mataram, karena Depot Pertamina Cabang Ampenan, Mataram, termasuk wilayah Polres Mataram. Kapolres Mataram, AKBP Tryono Basuki, saat dimintai keterangannya mengemukakan bahwa pihaknya sedang melakukan pengusutan, dan meminta wartawan untuk bersabar. "Saya sedang menugaskan anak buah untuk mengusut apa yang diberitakan koran hari ini," ujarnya menambahkan. Sadikun Syahroni pada Rabu (18/7) memamerkan senjata api dan clurit yang diambil dari laci meja kerjanya kepada wartawan yang datang memenuhi undangan jumpa pers. Insiden tersebut langsung mendapat kecaman dari berbagai kalangan masyarakat, antara lain Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), DPRD NTB dan Aspindo maupun Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin). (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007