Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk bekerja pada Februari 2018 sebanyak 127,07 juta orang atau meningkat 2,53 juta orang dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 124,54 juta orang.

"Dari 127,07 juta ini sebanyak 87,08 juta merupakan pekerja penuh, 30,29 juta merupakan pekerja paruh waktu dan 9,7 juta merupakan setengah menganggur," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

Suhariyanto mengatakan sebanyak 127,07 juta orang ini diantaranya bekerja di sektor formal sebesar 53,09 juta orang dan sektor informal sebesar 73,98 juta orang.

Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase penduduk bekerja antara lain penyediaan akomodasi dan makan minum, jasa lainnya dan industri pengolahan.

Sementara itu, lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan penduduk bekerja adalah pertanian, konstruksi dan jasa pendidikan.

"Namun sektor pertanian masih menyumbang struktur lapangan pekerjaan utama yaitu mencapai 30,46 persen diikuti perdagangan 18,53 persen dan industri pengolahan 14,11 persen," kata Suhariyanto.

Dalam kesempatan ini, BPS juga mencatat rata-rata upah atau gaji buruh, karyawan maupun pegawai sebulan pada Februari 2018 sebesar Rp2,65 juta.

Suhariyanto menjelaskan rata-rata upah untuk buruh laki-laki sebesar Rp2,91 juta, sedangkan untuk buruh perempuan sebesar Rp2,21 juta.

"Rata-rata upah tertinggi berada di kategori jasa keuangan dan asuransi yaitu sebesar Rp4,13 juta. Sedangkan, rata-rata upah terendah di kategori jasa lainnya, yaitu Rp1,44 juta," tambahnya.

Rata-rata upah buruh yang menamatkan pendidikan Universitas adalah Rp4,42 juta per bulan, atau hampir tiga kali lipat dari rata-rata upah buruh dengan pendidikan SD ke bawah sebesar Rp1,57 juta.

Terdapat enam sektor yang masih memberikan upah buruh rata-rata per bulan dibawah nasional yaitu konstruksi Rp2,63 juta, industri pengolahan Rp2,48 juta, perdagangan Rp2,16 juta, akomodasi dan makan minum Rp2,1 juta, pertanian Rp1,76 juta dan jasa lainnya Rp1,44 juta.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018