Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri China Li Keqiang di Hotel Shangri-La Jakarta, Senin petang, guna membahas upaya peningkatan kerja sama di bidang perdagangan.

“Saya sangat optimistis bahwa kerja sama Indonesia dan Tiongkok akan terus tumbuh besar, hal ini dapat didukung dengan kebijakan dari Pemerintah,” kata Wapres Jusuf Kalla dalam sambutannya di acara Indonesia-China Business Summit 2018. 

Salah satu upaya peningkatan kerja sama adalah dengan menambah kuota ekspor minyak kelapa sawit dan produk komponen elektronik dari Indonesia ke China.

Ekspor dari Indonesia tersebut merupakan upaya mengisi kekosongan kuota impor China dari Amerika Serikat pada saat kedua negara tersebut terlibat ketegangan “perang dagang”.

Nilai ekspor komponen elektronik Indonesia ke negeri tirai bambu tersebut mencapai 4 miliar dolar AS, yang setara dengan nilai ekspor biodiesel.

Total volume perdagangan Indonesia-China saat ini mencapai angka 65 miliar dolar AS dan diharapkan akan terus meningkat setelah adanya pertemuan bilateral antara Wapres Jusuf Kalla dan PM Li Keqiang.

China merupakan mitra dagang terbesar bagi Indonesia sejak disepakatinya kemitraan strategis dan komprehensif Indonesia-China lima tahun yang lalu.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) menyampaikan paparan disaksikan Perdana Menteri Cina Li Keqiang pada Indonesia-China Business Summit di Jakarta, Senin (7/5/2018). Indonesia-China Business Summit yang diprakarsai Kadin Indonesia bersama China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) dihadiri 600 pengusaha Cina dan Indonesia dalam rangka penguatan hubungan bilateral dalam bidang ekonomi. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
 

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018