Chicago (Antara/Xinhua) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun tipis untuk sesi kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), tertekan penguatan dolar AS yang mencapai tertinggi baru di 2018.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni, turun 40 sen AS atau 0,03 persen, menjadi menetap di 1.313,70 dolar AS per ounce.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,28 persen menjadi 92,855 pada pukul 16.39 GMT.

Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Ketika dolar AS naik maka logam mulia akan jatuh, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi kurang menarik bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Pasar saham AS membukukan penurunan pada Selasa (8/5), membatasi kejatuhan emas lebih lanjut.

Namun, ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan keputusannya untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran, logam mulia mulai naik kembali selama perdagangan elektronik.

Kemungkinan ketegangan geopolitik di Timur Tengah setelah langkah pemerintahan Trump atas Iran akan mendukung emas, sebagai aset "safe haven".

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 2,3 sen AS atau 0,14 persen, menjadi menetap di 16,472 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Juli, turun 1,2 dolar AS atau 0,13 persen, menjadi ditutup pada 912,10 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.

(A026/A011)

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018