Jakarta (ANTARA News) - Pihak Mabes Polri menyatakan bentrokan narapidana teroris dengan petugas kepolisian di Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob Kelapa Dua Depok Jawa Barat, tidak terkait kelompok bersenjata ISIS.

"Ada beberapa yang mengklaim dari luar, dari ISIS dan lainnya, itu tidak benar," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi M Iqbal di Jakarta Rabu.

Iqbal mengatakan awal bentrokan itu dipicu sejumlah narapidana teroris yang mempermasalahkan soal pemeriksaan makanan dari luar untuk setiap penghuni tahanan.

Kemudian narapidana teroris itu menyandera enam petugas Polri dan merebut senjata api.

Iqbal menyatakan petugas melakukan pendekatan persuasif untuk mengatasi masalah namun lima personel dinyatakan gugur dan seorang narapidana teroris Benny Syamsu meninggal dunia lantaran melakukan perlawanan terhadap polisi.

Kelima anggota yang meninggal dunia itu yakni Iptu Yudi Rospuji Siswanto, Aipda Denny Setiadi, Brigadir Polisi Fandy Setyo Nugroho, Brigadir Satu Polisi Syukron Fadhli dan Brigadir Satu Polisi Wahyu Catur Pamungkas.

Iqbal menuturkan polisi berusaha membebaskan seorang anggota Polri yang disandera narapidana teroris di salah satu blok Rutan Mako Brimob Kelapa Dua.

Saat ini, Iqbal mengungkapkan situasi di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua dalam kondisi aman dan terkendali karena telah dilakukan pemblokiran.

"Petugas telah melakukan pengamanan dari seluruh penjuru, serta kami yakinkan blok tahanan itu sudah aman," ujar Iqbal.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018