New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor mencerna data ekonomi terbaru dan mempertimbangkan konsekuensi dari Amerika Serikat menghentikan kesepakatan nuklir Iran.

Di sisi ekonomi, Indeks Harga Produsen (PPI) untuk permintaan akhir naik 0,1 persen pada April, disesuaikan secara musiman, gagal memenuhi konsensus pasar untuk kenaikan 0,3 persen, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Rabu (9/5).

Presiden AS Donald Trump pada Selasa (8/5) mengatakan bahwa Amerika Serikat akan menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran, perjanjian penting yang ditandatangani pada 2015.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Trump mengumumkan keluar dari kesepakatan tersebut, menambahkan dia tidak akan menandatangani pelepasan sanksi-sanksi terkait nuklir terhadap Iran.

Beberapa analis mengatakan berita itu mendorong pembelian "safe-haven".

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,07 persen menjadi 93,054 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1861 dolar AS dari 1,1860 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3556 dolar AS dari 1,3538 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia meningkat menjadi 0,7464 dolar AS dari 0,7449 dolar AS.

Dolar AS dibeli 109,71 yen Jepang, lebih tinggi dari 108,98 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 1,0048 franc Swiss dari 1,0018 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2843 dolar Kanada dari 1,2957 dolar Kanada.

Baca juga: Harga minyak naik setelah AS keluar dari kesepakatan nuklir Iran
Baca juga: Buntut AS keluar dari pakta nuklir Iran, harga minyak melambung

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018