Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia menyesalkan langkah Amerika Serikat untuk mundur dari kesepakatan tentang senjata nuklir antara Iran dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman, atau "Joint Comprehensive Plan of Action" (JCPOA).

Sikan Indonesia tersebut disampaikan dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Kamis.

JCPOA merupakan sebuah capaian penting diplomasi yang dapat berperan dalam mendorong non-proliferasi senjata nuklir dan penciptaan perdamaian serta stabilitas di kawasan dan dunia.

Pemerintah Indonesia mengharapkan negara pihak JCPOA lainnya tetap menghormati komitmennya dan meminta masyarakat internasional untuk terus mendukung perjanjian tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak pihak-pihak lain yang masih berkomitmen pada kesepakatan nuklir Iran (JCPOA) tetap mematuhi komitmen mereka setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan AS menarik diri.

Sekjen PBB Guterres mengatakan dalam pernyataanyan bahwa ia "sangat prihatin" atas keputusan Presiden AS Donald Trump.

"Penting bahwa semua keprihatinan menyangkut penerapan rencana itu disampaikan melalui mekanisme yang telah dibentuk dalam JCPOA. Masalah-masalah yang tidak terkait langsung dengan JCPOA harus disampaikan tanpa prasangka untuk menjaga kesepakatan dan pencapaiannya," kata Guterres.

Baca juga: Trump putuskan AS tarik diri dari kesepakatan nuklir Iran

Baca juga: PBB desak pihak terkait tetap patuhi kesepakatan nuklir Iran

 

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018