Jakarta (ANTARA News) - Lalu lintas kendaraan di Jalan Medan Merdeka Selatan dan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, pada Jumat dialihkan sehubungan dengan adanya aksi massa dari Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis di kawasan Monumen Nasional (Monas).

Jalan Medan Merdeka Selatan ditutup. Arus lalu lintas menuju jalan itu dialihkan dari arah Tugu Tani ke Jalan Medan Merdeka Timur. Jalan Medan Merdeka Utara pun ditutup. Kendaraan dari arah Gambir di Jalan Merdeka Timur diarahkan menuju Masjid Istiqlal dan Jalan Veteran.

Jalan Majapahit hingga Jalan Medan Merdeka Barat dari arah Jalan Veteran juga ditutup sehingga kendaraan yang ingin menuju Jalan MH Thamrin dan sekitarnya harus memutar ke arah Jalan Abdul Muis dan berbelok di Jalan Budi Kemuliaan (Bank Indonesia).

Aparat TNI/Polri yang berjaga-jaga di sekitar Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jalan Medan Merdeka Selatan, yang hari ini menutup layanan umum visa.

Di dalam kawasan Monas terlihat sejumlah mobil tangki air yang disediakan untuk mengambil wudhu bagi massa yang akan shalat. Rencananya massa yang sudah memulai aksi dengan shalat subuh berjamaan di Monas dan Masjid Istiqlal akan melakukan aksi hingga shalat Jumat berjamaah di tempat tersebut.

Makanan dan minuman terlihat dibagikan secara gratis oleh beberapa orang dari sejumlah organisasi massa. Hingga berita ini diturunkan, massa masih terus berdatangan ke kawasan silang Monas untuk mengikuti aksi 115 tersebut.

Aksi massa umat Islam tersebut dilakukan merespons rencana pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem menyusul keputusan Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Israel mengklaim seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya, sementara Palestina menganggap sektor timur kota itu sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

Tindakan Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel mematahkan konsensus internasional puluhan tahun bahwa masalah status kota itu harus diselesaikan sebagai bagian dari kesepakatan damai dua negara antara Israel dan Palestina.

Keputusan pemerintah AS itu menuai reaksi dan kecaman dari sejumlah negara termasuk Indonesia.
 

Pewarta: Arief Mujayatno
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018