New York (ANTARA News) - Miliader pengembang perumahan Makau, Ng Lap Seng, dijatuhi hukuman empat tahun penjara pada Jumat setelah dinyatakan bersalah Juli lalu karena menyuap dua duta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk membantunya membangun pusat konferensi bernilai miliaran dolar.

Ng, 69, dijatuhi hukuman di pengadilan federal Manhattan Hakim Distrik Amerika Serikat Vernon Broderick, yang juga memerintahkan dia untuk menebus 1,5 juta dolar AS, mewakili aset yang digunakan dalam kejahatannya, dan membayar denda pidana satu juta dolar AS.

Jaksa telah meminta hukuman lebih dari enam tahun, sementara pengacara Ng mendesak Broderick untuk penghukuman segera dan membiarkan Ng kembali ke China.

Broderick menolak mosi pengacara Ng untuk membuatnya keluar dari penjara dengan jaminan, sementara dia mengajukan banding atas hukumannya, yang memutuskan bahwa Ng harus menyerah kepada pihak berwenang pada Juli.

Seorang pengacara untuk Ng tidak bersedia untuk dimintai komentar.

Ng telah berada di bawah tahanan rumah di sebuah apartemen Manhattan tidak lama setelah penangkapannya pada 2015. Dia dinyatakan bersalah juri pada Juli dari tuduhan termasuk penyuapan dan pencucian uang.

Jaksa mengatakan selama empat minggu persidangan Ng tahun lalu bahwa Ng membayar lebih dari satu juta dolar AS dalam bentuk suap kepada Francis Lorenzo, mantan wakil duta besar dari Republik Dominika, dan John Ashe, mantan presiden Majelis Umum PBB dan duta besar dari Antigua dan Barbuda.

Jaksa mengatakan bahwa dengan dukungan dua duta besar tersebut, Ng berharap untuk membangun pusat konferensi di Makau yang akan mengubah wilayah bekas Portugis itu menjadi "Jenewa dari Asia", sambil memenangkan "ketenaran dan kekayaan" untuk dirinya sendiri. Gedung pusat itu tidak pernah dibangun.

Lorenzo mengaku bersalah atas penyuapan dan pencucian uang, dan dia bersaksi melawan Ng di persidangan setelah setuju untuk bekerja sama dengan jaksa.

Ashe juga dijatuhi hukuman pidana tetapi meninggal secara tidak sengaja di rumah pada Juni 2016 setelah menjatuhkan barbel di lehernya.

Baca juga: Mantan presiden majelis umum PBB meninggal saat angkat barbel

(KR-DVI)

Pewarta: Antara
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018