Semarang (ANTARA News) - Seluruh anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jawa Tengah siap dilibatkan dalam pengamanan tempat-tempat ibadah dari berbagai bentuk teror yang meresahkan masyarakat.

"Banser sangat siap dilibatkan dalam upaya-upaya penjagaan dan pemulihan untuk mengembalikan rasa aman di tengah masyarakat," kata Ketua Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah Sholahudin Aly di Semarang, Minggu.

Ia menyebutkan, pengamanan tempat-tempat ibadah oleh anggota Banser Jateng yang berjumlah sekitar 300 ribu orang itu dilakukan dengan tetap berkoordinasi dengan aparat penegak hukum.

Kepada umat beragama yang ada di Provinsi Jateng, khususnya umat nasrani, pria yang akrab disapa Gus Sholah itu meminta agar tidak takut dalam menjalankan ibadah pascaledakan bom bunuh diri di Surabaya.

"Teman-teman nasrani tidak perlu takut beribadah karena ketakutanlah yang diinginkan para pelaku teror," ujarnya.

Gus Sholah secara tegas menyatakan bahwa GP Ansor Jateng mengutuk keras tindak teror ledakan yang mengusik rasa aman masyarakat Indonesia dan yang menyedihkan adalah teror itu dilakukan terhadap umat yang sedang beribadah.

"Tindakan (peledakan bom bunuh diri, red) itu merupakan tindakan biadab, sangat keji, dan tidak berperikemanusiaan larena menyerang orang-orang yang sedang beribadah," ujarnya.

Menurut dia, tindakan teror dengan cara dan bentuk apapun tidak dibenarkan sehingga negara harus hadir di tengah masyarakat dalam memberikan jaminan keamanan.

Selain itu, kata dia, Polri harus bertindak tegas dan mengusut tuntas pelaku pengebomn tiga gereja di Kota Surbaya, Jawa Tengah.

Gus Sholah menduga ledakan bom bunuh diri pada tiga gereja di Surabaya itu adalah bentuk kode solidaritas dari anggota jaringan teroris terhadap peristiwa kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob.

Sebelumnya, ledakan terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna.

Ledakan pertama terjadi di Gereja Maria Tak Tercela, yaitu pada Minggu (13/5) sekitar pukul 07.30 WIB. Adapun dua ledakan lain, berjeda masing-masing 5 menit setelah ledakan pertama. (KR-WSN).

Baca juga: Tim Labfor olah TKP serangan bom Gereja Pantekosta Surabaya

Baca juga: Presiden datangi lokasi ledakan bom GKI Surabaya

 

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018