Segala upaya untuk memecah belah bangsa akan mencederai cita-cita para pendiri negara ini."
Jakarta (ANTARA News) - Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Suharyo menyerukan pesan persatuan untuk menyikapi berbagai situasi yang bisa memicu perpecahan bangsa, menyusul teror di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur.

"Keadaan seperti ini menjadi dorongan kuat bagi kita semua yang berkehendak baik untuk menjaga persaudaraan dan merawat persatuan NKRI," ujar Uskup Suharyo kepada wartawan usai memimpin misa di Katedral Jakarta, Minggu malam.

Uskup mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi atas tindakan teroris yang mengakibatkan belasan korban meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.

Masyarakat juga diharapkan bijak saat menggunakan media sosial, dengan menyaring berbagai informasi yang dikonsumsi juga mempertimbangkan dengan hati-hati segala akibat atas informasi apapun yang akan disebarkan melalui media tersebut.

"Kita harus menjadi orang-orang bijak dan cerdas, bukan hanya budi tetapi hati kita," tegasnya.

Selain untuk memerangi terorisme, persatuan juga perlu digalakkan untuk menghadapi pemilihan umum kepala daerah maupun presiden yang akan berlangsung pada tahun ini dan tahun depan.

Uskup Suharyo berharap isu agama tidak digunakan oleh kelompok-kelompok pendukung calon kepala daerah maupun presiden dan wakil presiden, untuk memenangi pemilu.

"Saya berharap siapapun yang terlibat dalam pemilu tidak menggunakan isu-isu agama untuk memenangkan cita-citanya, mendukung tujuannya," kata dia.

Isu agama, menurut Uskup Suharyo, akan menjadi senjata yang dapat mencederai kesatuan bangsa Indonesia.

"Segala upaya untuk memecah belah bangsa akan mencederai cita-cita para pendiri negara ini," tutur dia.

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018