Cannes, Prancis (ANTARA News) - Meski dilarang membuat film di negaranya, Jafar Panahi tetap menayangkan salah satu karyanya di festival film Cannes yang membahas topik terhangat saat ini: masalah yang dihadapi aktris di dunia yang didominasi pria.

"3 Faces" adalah cerita tentang aktris ternama, Bahnaz Jafari, dimainkan oleh dirinya sendiri, yang menerima video-swafoto berisi perempuan muda memintanya mempersuasi keluarganya yang konservatif untuk membiarkannya masuk ke sekolah akting di Tehran yang didapat dari jerih payahnya.

Pada akhir video, gadis itu melakukan bunuh diri, membuat Jafari dan Panahi - juga diperankan dirinya sendiri- pergi ke kampung tempat tinggal gadis itu untuk mengetahui apa yang terjadi, bertemu dengan warga setempat yang senang tapi juga marah karena dikunjungi tamu yang tenar.

Deborah Young dari Variety menyebut film ini "film Iran mempesona yang mengusung pesan tentang kebebasan memilih."

Sebagai sutradara yang dilarang berkarya, karya-karya Panahi menimbulkan decak kagum. Film terbarunya "Taxi" menang Golden Bear di Berlin dan "3 Faces" mengikuti kompetisi Palme d'Or di Cannes.

Baca juga: Indonesia tahun ini absen di Festival Film Cannes

Sineas Iran itu tidak datang ke festival di Berlin akibat larangan yang berlaku pada 2010 ketika dia ditahan dan dituduh mencoba membuat dokumenter tentang oposisi terhadap pemilihan umum presiden Mahmoud Ahmadinejad.

"3 Faces" adalah film keempat Panahi sejak saat itu, dan film pertama di mana dia berani pergi ke pedesaan utara Iran untuk syuting.

Ini juga pertama kalinya para kru memperbolehkan nama mereka masih ke kredit, "bukti perubahan mood di Iran," berdasarkan keterangan film itu untuk media.

Berkomentar tentang humor gelap dalam film ini, Merziyeh Rezaei, yang berperan sebagai orang yang ingin jadi aktris, mengatakan pada Reuters,: "Ini adalah humor gelap karena apa yang terjadi di depan kamera adalah situasi sulit yang realistis."

Baca juga: Para wanita gelar aksi simbolik pada karpet merah Festival Film Canes

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018