Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, ditutup melemah tipis sebesar 9,67 poin dipicu sentimen eksternal mengenai prospek kenaikan suku bunga Amerika Serikat.

IHSG BEI ditutup melemah 9,67 poin atau 0,16 persen menjadi 5.947,15, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 0,01 poin (0,00 persen) menjadi 962,00.

Head of Lots Services Lotus Andalan Sekuritas, Khrisna Dwi Setiawan di Jakarta, Senin mengatakan bahwa pelemahan IHSG cenderung masih disebabkan sentimen eksternal terutama mengenai prospek kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Fed Fund Rate).

"Pergerakan IHSG masih dalam bayang-bayang kenaikan suku bunga The Fed," ujarnya.

Secara teknikal, ia menambahkan, IHSg sudah masuk dalam area jenuh jual sehingga potensi untuk kebali menguat cukup terbuka.

Terkait teror bom yang terjadi di dalam negeri, ia menilai sentimen itu relatif tidak mempengaruhi pergerakan pasar karena hal itu tidak akan mengubah fundamental ekonomi Indonesia yang tetap positif.

"Hal itu tidak menyebabkan investor investor kehilangan kepercayaan fundamental terhadap ekonomi nasional," katanya.

Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan sebanyak 338.915 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,499 miliar lembar saham senilai Rp8,604 triliun. Sebanyak 134 saham naik, 238 saham menurun, dan 125 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei naik 107,37 poin (0,47 persen) ke 22.865,85, indeks Hang Seng menguat 419,01 poin (1,35 persen) ke 31.541,08, dan Straits Times melemah 7,71 poin (0,22 persen) ke posisi 3.562,46.

Baca juga: Indeks BEI merosot 31,49 poin
Baca juga: IHSG Jumat dibuka menguat 20,81 poin

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018