Batang (ANTARA News) - Komunitas Gusdurian Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menggelar aksi solidaritas dan doa bersama untuk kedamaian Negara Kesatuan Repubblik Indonesia (NKRI) yang dilaksanakan di Alun-Alun Batang, Senin sore.

Aksi solidaritas tersebut juga sebagai bentuk pernyataan perang melawan aksi terorisme menyusul sejumlah serangan bom di Jawa Timur yang menewakan belasan orang.

Ketua Gusdurian Kabupaten Batang Sulistyo Hadi Winahyo mengatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk untuk menyikapi tragedi peledakan bom yang dilakukan oleh jaringan teroris di Surabaya, Jawa Timur.

"Gusdurian sebagai murid yang meneruskan nilai perjuangan Gus Dur berkomitmen pada bidang kemanusiaan. Oleh karena, kami tidak bisa tinggal diam atas adanya aksi yang sangat keji yang dilakukan oleh teroris," katanya.

Ia mengatakan peristiwa bom bunuh diri yang dilakukan oleh pelaku teror telah membuat miris karena aksi itu sudah banyak menghilangkan nyawa orang lain.

"Kelompok teroris yang mengatasnamakan Islam yaitu Jamiyah Ansor Daulah (JAD). Padahal tidak ada satu pun agama yang mengajarkan kekerasan, apalagi menghilangkan nyawa orang lain yang tak bersalah," katanya.

Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Batang Maulana Yusuf mengatakan GP Ansor mengutuk perbuatan keji atas tindakan yang dilakukan oleh sejumlah kelompok teroris di Surabaya.

"Itu sudah di luar dari rasa kemanusiaan. Intinya ini bukan masalah muslim dan nonmuslim melainkan adalah soal kemanusiaan yang ada lebih di atas segalanya," katanya.

Ia mengatakan pemuda Ansor harus bisa lebih merapatkan barisan dan mengantisipasi terjadinya tindakan indikasi terorisme.

"Tentunya, dengan tidak meninggalkan posisi bersama dengan aparat keamanan atau kepolisian setempat. Kami minta pada sahabat bantuan serba guna (Banser) dan barisan Ansor Serbaguna lebih waspada," katanya.

Baca juga: Polisi tindak 13 tersangka teroris di Surabaya-Sidoarjo

Pewarta: Kutnadi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018