Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengharapkan adanya bank syariah berskala besar untuk mendorong berkembangnya ekonomi syariah domestik.

"Yang penting, kita nantinya jangan terjebak punya banyak bank syariah kecil tapi paling tidak ada satu dua bank syariah berskala besar yang setara dengan bank-bank konven yang terbesar. Itu yang nantinya akan meningkatkan kepercayaan dan keinginan dari masyarakat sendiri untuk lebih mau terlibat dalam perbankan syariah," ujar Bambang di Jakarta, Senin.

Kendati demikian, lanjut Bambang, munculnya bank syariah berskala besar tersebut dapat melalui berbagai macam skema baik merjer, pembentukan bank baru, atau pun skema lainnya.

"Sekarang sedang dipikirkan berbagai mekanisme. Yang paling baik sih ada bank BUMN syariah karena bagaimanapun ini perlu modal dan pengalaman. Bank-bank BUMN sekarang kan punya pengalaman bagus. Kita berharap syariahnya juga begitu," kata Bambang.

Pemerintah melalui Kementerian BUMN sendiri memang berencana membentuk bank BUMN syariah yang besar dengan menggabungkan (merjer) BTN Syariah dan BNI Syariah.

Penggabungan bank-bank BUMN syariah sendiri sudah dimulai sejak 2015 lalu yang mulanya berencana menggabungkan empat bank BUMN Syariah namun kemudian mengerucut menjadi dua bank syariah saja.

Pemerintah ingin memiliki bank syariah yang punya modal kuat setidaknya masuk kategori bank BUKU III dengan modal inti minimal Rp5 triliun.

BTN Syariah sendiri saat ini statusnya masih Unit Usaha Syariah (UUS). BTN selaku induk usaha sendiri mendorong BTN Syariah untuk memisahkan diri (spin off) sebelum dilakukan konsolidasi. UUS Syariah sendiri memang wajib spinoff paling lambat pada 2023 mendatang.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018