Kairo (ANTARA News) - Pemimpin utama Muslim Mesir pada Senin mengecam langkah Washington memindahkan kedutaan besar Amerika Serikat ke Yerusalem dari Tel Aviv, dengan mengatakan bahwa itu memancing tanggapan keras 1,5 miliar Muslim di dunia.

Pemimpin Israel dan perutusan AS, termasuk Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan putri Presiden Donald Trump serta menantu laki-lakinya, Ivanka Trump dan Jared Kushner, menghadiri acara menandai pembukaan gedung kedutaan baru pada Senin itu.

Pembukaan itu bertepatan dengan peringatan 70 tahun pendirian Israel, yang disebut orang Palestina sebagai Nakba atau malapetaka.

Pemilihan waktu untuk pemindahan kedutaan besar AS menunjukkan preferensi terhadap logika arogansi dan kekuasaan dengan mengorbankan nilai keadilan, yang membuatnya jauh dari stabilitas dan perdamaian, kata Sheikh Ahmed al-Tayeb, Imam masjid al-Azhar Mesir, otoritas keagamaan tertinggi Mesir dan salah satu kampus paling terkemuka di dunia dalam pembelajaran Muslim Sunni, dalam pernyataan.

Dia mengatakan langkah tersebut menentang perasaan 1,5 miliar Muslim di seluruh dunia.

Al-Tayeb menyeru warga dan lembaga sipil mengambil semua tindakan damai dan tindakan untuk mengungkapkan penolakan terhadap sikap negara yang memihak kelompok Zionis dengan mengorbankan hak Arab Palestina, demikian pernyataan itu dilansir Reuters.

(Uu.KR-DVI/B002)

Pewarta: ANTARA
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018