Cikarang, Bekasi, (ANTARA News) - Kepolisian Resort (Polres) Metro Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mulai mengawasi pergerakan penduduk di kontrakan selain sejumlah objek vital untuk meningkatan keamanan pasca maraknya aksi teror yang terjadi beberapa hari terakhir.

"Kontrakan turut diawasi karena berpotensi menjadi lokasi singgah para pelaku teror. Pengurus RT dan RW di setiap lingkungan kontrakan saya minta terus berkoordinasi dengan petugas kepolisian maupun TNI," kata Wakil Kepala Polres Metro Kabupaten Bekasi Ajun Komisaris Besar Luthfie Sulistiawan di Cikarang, Selasa.

Ia menyatakan seluruh penghuni kontrakan harus dicatat dan diidentifikasi, peningkatan pengawasan ini telah disampaikan ke seluruh petugas kepolisian di lingkungan masyarakat.

"Kami minta agar masing-masing RT dan RW mencatat para pengontrak agar dapat petakan mana dan siapa saja yang mengontrak. Jadi semua tercatat di RT dan RW. Ini bentuk pencegahan dini termasuk peningkatan kewaspadaan dalam kondisi saat ini," katanya.

Dia melanjutkan berdasarkan kasus yang pernah terjadi, mengontrak menjadi salah satu cara para pelaku teroris untuk singgah sementara waktu dengan cara selektif dalam memilih kontrakan untuk menghindari kecurigaan masyarakat.

"Maka dari itu kita sama-sama harus meningkatkan kewaspadaan. Kalau ada hal-hal yang mencurigakan masalah teror bisa sampaikan kepada kami. Biasanya, para terduga teror itu bila di lingkungan sekitar kontrakan mereka tidak terlalu sering bersosialisasi dan terkesan tertutup," katanya.

Selain itu, peningkatan pengamanan pun dilakukan di seluruh kantor polisi termasuk Mapolrestro Kabupaten Bekasi di Kecamatan Cikarang Utara. Sejumlah aparat memberhentikan seluruh masyarakat yang hendak memasuki Mapolres.

Sebelumnya seorang terduga teroris MI alias AB ditangkap Detasemen Khusus Anti Teror 88 pada Minggu (13/5) sekitar pukul 07.30 WIB. Terduga ditangkap di rumah orang tuanya di Kampung Cijambe RT 07/04 Desa Sukadami Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi.

Diduga penangkapan ini merupakan pengembangan dari ditangkapnya empat terduga teroris di sekitar Stasiun Tambun, beberapa waktu lalu.

Pada sore harinya sekira pukul 16.00 WIB Densus 88 menggerebek sebuah rumah di Taman Tridaya Indah 2 Tambun Selatan. Mereka memeriksa dua wanita penghuni rumah, masing-masing berinisial U dan Na. Na diketahui merupakan istri dari MI yang ditangkap di Sukadami.

Seperti diketahui kasus teroris kerap berkaitan dengan wilayah Kabupaten Bekasi. Kedekatan dengan ibukota DKI Jakarta membuat wilayah sekitarnya dijadikan tempat persembunyian.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah dan Mayolus Fajar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018