Wina (ANTARA News) - Persediaan minyak negara-negara maju turun hampir mencapai tingkat rata-rata lima tahun terakhir, yang berarti menunjukkan kemungkinan titik kritis dari kelebihan pasokan, laporan terbaru OPEC, Senin .

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), kelompok produsen minyak beranggotakan 14 negara, juga menaikkan perkiraan permintaan minyak global pada 2018, memperkirakan dunia mengonsumsi 98,85 juta barel per hari atau 1,65 juta barel per hari lebih tinggi dari tahun lalu.

Laporan itu menunjukkan tanda-tanda positif dari pasar minyak dan pemotongan produksi minyak bersama.

Data dari OPEC menunjukkan bahwa persediaan minyak komersial Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pengembangan (OECD) pada Maret turun 12,7 juta barel dari bulan sebelumnya, menjadi hampir 2,83 miliar barel.

Angka tersebut juga 204 juta barel lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu, dan hanya sembilan juta barel di atas rata-rata lima tahun terakhir.

Persediaan minyak adalah kunci dari keseimbangan pasar minyak dan penurunan stok minyak adalah tanda dari penyeimbangan pasar.

Laporan itu adalah yang terakhir sebelum pertemuan para menteri minyak di Wina untuk membahas pagu produksi minyak dua minggu kemudian.

Pada 2016, negara-negara OPEC mencapai kesepakatan di Wina untuk mengurangi produksi minyak harian guna meningkatkan harga minyak global, untuk menghilangkan kelebihan pasokan. Perjanjian tersebut juga didukung oleh 11 negara non-OPEC.

OPEC dan sekutu-sekutunya secara ketat mematuhi pagu pasokan minyak dengan konformitas yang sangat tinggi dalam beberapa bulan terakhir, demikian Xinhua.

(A026)

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018