Surabaya (ANTARA News) - Imbas peristiwa teror bom di sejumlah gereja di Surabaya hanya bersifat sementara bagi perekonomian Jawa Timur, kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti.

"Pengusaha di Jatim tidak akan takut berimbas, karena mereka telah pegang kontrak. Kalaupun ada imbas, itu hanya bersifat sementara karena kaget saja," kata dia dalam keterangan persnya di Surabaya, Selasa.

Secara umum, kata dia, aksi itu tidak akan berpengaruh besar terhadap kinerja Jatim ke depan karena ekonomi Jatim akan tetap tumbuh sesuai target yang ditetapkan.

Sektor yang berimbas sementara, kata La Nyalla, ritel yang berhadapan langsung dengan konsumen, sebab masyarakat saat ini menahan diri untuk tidak keluar ke tempat ramai, seperti pusat perbelanjaan.

"Tapi ini tidak akan berlangsung lama, karena Surabaya terkenal dengan keberaniannya. Jiwa patriotisme dan heroisme dalam tubuh masyarakat Surabaya masih melekat sehingga masyarakat tidak akan trauma terlalu lama dan ekonomi akan kembali berjalan normal," katanya.

Kadin Jatim akan terus bekerja dengan pemerintah untuk meningkatkan ekonomi Jatim yang masih bisa digenjot, khususnya di sektor domestik.

Sebelumnya, Kadin Jatim telah menggelar rapat pimpinan provinsi (rapimpro) 2018 dan telah menekankan pentingnya kerja sama antara Kadin Jatim dengan Pemerintah Provinsi Jatim untuk bersama-sama memacu kinerja ekonomi.

Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Dedy Suhajadi mengatakan rapimpro telah menghasilkan penegasan bahwa siapapun nanti yang menjadi gubernur, Kadin akan tetap berkomitmen mendukung dan bermitra dengan baik.

"Kadin Jatim masih sangat konsisten mendorong para pengusaha agar lebih profesional, dengan dibuktikan dalam bentuk kerja sama Kadin Jatim dengan lembaga/instansi-instansi yang ada di Jatim," katanya.

Pewarta: Abdul Malik Ibrahim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018