Sydney (ANTARA News) - Badan Ekonomi Kreatif berharap perusahaan rintisan asal Indonesia dapat masuk ke ekosistem dunia dan dapat mengembangkan pasar mereka.

“Kalau ingin masuk ekosistem dunia, kita harus berjejaring,” kata Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif, Hari Sungkari, saat ditemui di Paviliun Indonesia Archipelageek di pameran teknologi CeBIT Australia 2018 di International Convention Center Sydney, New South Wales.

Secara pribadi, dia menginginkan Indonesia masuk ke daftar ekosistem dunia, bersanding dengan California, New York dan Bengaluru.

Salah satu cara berjejaring adalah dengan mengikuti pameran berskala internasional. CeBIT Sydney merupakan pameran internasional ketiga Bekraf untuk subsektor aplikasi dan game selama 2018 ini, sebelumnya mereka dan beberapa perusahaan rintisan asal Indonesia lainnya mengikuti South by Southwest dan Game Connection 2018 di Amerika Serikat.

Tidak hanya pasar internasional, Hari juga menekankan pentingnya mengenalkan produk perusahaan rintisan lokal di pasar sendiri, agar semakin dikenal luas masyarakat.

Diwawancara terpisah, Deputi Pemasaran Bekraf, Josua Simanjuntak menyatakan para delegasi dibebaskan untuk menentukan target sendiri agar dapat mengeksplorasi pasar Australia melalui pameran ini.

Baca juga: Bekraf buka Paviliun Indonesia untuk pamerkan startup lokal di Australia

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018