harusnya Pilkada ini damai, inspiratif, dan kreatif
Garut (ANTARA News) - Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyesalkan kericuhan saat debat kandidat yang dipicu pernyataan pasangan nomor urut 3 Sudrajat-Ahmad Syaikhu tentang "2019 Ganti Presiden" yang seharusnya tidak perlu terjadi dalam acara yang disiarkan langsung oleh stasiun televisi swasta.

"Saya menyesalkan, harusnya Pilkada ini damai, inspiratif, dan kreatif," kata Ridwan Kamil saat mengunjungi kawasan kuliner Ceplak di Kabupaten Garut, Selasa.

Ridwan menganggap pernyataan dan tindakan membentangkan baju '2019 Ganti Presiden' itu membuat masyarakat yang hadir dalam debat menjadi kecewa.

Baca juga: Asyik dilaporkan ke Bawaslu karena langgar aturan debat

Namun Ridwan Kamil menyerahkan penyelesaiannya ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).

"Kericuhan di nomor tiga saya serahkan ke Bawaslu," kata Ridwan.

Ia mengharapkan pernyataan multitafsir seperti itu tidak terjadi kembali untuk menjaga Pilkada Jabar damai dan aman.

Ia menyarankan penyelenggara pilkada seperti KPU untuk membuat aturan lebih ketat, bila perlu tidak membuat tindakan yang sifatnya mendadak dan multitafsir.

Baca juga: Soal debat panas Pilkada Jabar, Asyik merasa tak melanggar aturan

"Memastikan ada aturan lebih ketat jangan ada dadakan yang menimbulkan multitafsir, jangan sampai KPU dipermalukan," katanya.

Ridwan Kamil dan timnya mengunjungi kawasan wisata kuliner Ceplak dalam rangkaian safari politik, namun kedatangannya itu dipertanyakan beberapa warga Garut yang menyesalkan kampanye saat waktu salat Magrib.

"Ya seharusnya kampanyenya jangan pas magrib, kalau seperti ini kan kesannya enggak pantas," kata Hendi warga Tarogong Kidul, Garut. Tak disebutkan siapa pilihan politik Hendi nanti pada Pilkada Jabar.

Baca juga: Buntut debat panas Pilkada Jabar, Bawaslu panggil KPU

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018