Jakarta (ANTARA News) - Festival Konstitusi dan Antikorupsi 2018 di Universitas Sumatera Utara (USU) yang dilangsungkan di Auditorium USU, Medan, Selasa, diyakini banyak menyebarkan pengetahuan baru bagi para pengunjung, khususnya mahasiswa.

Hal itu disampaikan Kepala Biro Humas Sekretariat Jenderal MPR RI Siti Fauizah saat ditemui usai festival hasil kerjasama MPR, MK dan KPK serta USU tersebut.

"Saya melihat dari tiga kali penyelenggaraan banyak sekali pengetahuan-pengetahuan baru terkait korupsi yang diserap mahasiswa, padahal hal baru itu merupakan keseharian mahasiswa bahkan sudah dianggap biasa," kata Siti dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.

"Misal, nitip absen atau minta diabsenin teman itu korupsi juga, bolos kuliah juga termasuk korupsi. Ini memang hal kecil tapi jika dibiasakan maka mahasiswa akan makin meningkat perilaku korupsinya di masa depan," ujarnya menambahkan.

Siti melihat banyak mahasiswa yang terhenyak menyadari bahwa hal-hal sepele dan kecil yang ternyata masuk kategori korupsi dampak ke depannya sangat berbahaya buat diri mereka.

Apalagi mereka adalah generasi muda penerus kepemimpinan bangsa.

"Saya rasa festival ini harus secara kontinyu diselenggarakan di berbagai kampus di Indonesia sebab sangat positif untuk mahasiswa. Apalagi kerjasama tiga lembaga negara ini MPR, MK dan KPK sangat pas dan solid," katanya.

Baca juga: MPR, KPK dan MK gelar Festival Konstitusi dan Anti Korupsi 2018 di USU Medan

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018