Jakarta (ANTARA News) - Pebulu tangkis ganda putri nasional Nitya Krishinda Maheswari bertekad untuk membayar lunas kepercayaan yang diembannya untuk memperkuat Tim Uber Indonesia pada Piala Thomas-Uber 2018.

"Bisa masuk Tim Uber lagi berarti ada kepercayaan lagi pada saya untuk memperkuat Tim Uber. Mudah-mudahan saya bisa kasih yang terbaik apapun itu, entah dalam hal support atau permainan saat saya diturunkan," kata Nitya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu.

Nitya yang memang sempat dilanda cedera lutut parah sehingga mengharuskan dirinya absen dalam waktu hampir satu tahun, saat ini dirinya tinggal memantapkan keyakinan dirinya di lapangan di mana merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah bahkan bagi atlet profesional sekalipun.

"Tinggal lebih mantepin keyakinan saya saja di lapangan, soalnya kan hampir satu tahun saya off, dan untuk mengembalikan kepercayaan di lapangan itu nggak segampang yang orang lain pikir. Saya masih harus dapatkan feeling yang pas, terlebih ketika saya off kemarin, saya juga harus operasi dan segala macem. Pastinya butuh usaha lebih untuk mengembalikan kepercayaan diri," ujar dia.

Nitya menuturkan, selepas pulih dari cedera ia telah melakoni latihan dan tampil bertandingan dengan pasangan barunya, Ni Ketut Mahadewi Istarani, sebagai persiapan usai absen panjang.

"Kalo untuk memulai lagi pertandingan, sebelumnya saya juga sudah bertanding lagi dari tahun kemarin, terus sampai yang terakhir kemarin di Selandia Baru," tutur Nitya.

Baca juga: Nitya nikmati "comeback"nya dari cedera

Baca juga: Ganda putri target pertahankan emas Asian Games

Baca juga: Menpora minta pelatih kawal kebutuhan Tim Thomas-Uber

Baca juga: Tim Thomas-Uber fokuskan kekompakan tim


Di Selandia Baru Terbuka 2018 pada 1-6 Mei lalu yang menjadi turnamen terakhir Nitya/Ketut harus tersingkir saat putaran kedua usai dikalahkan pasangan asal Korea Selatan, Chae Yujung/Hye Jeong-kim, dengan skor 15-21, 21-16, 11-21.

Terkait dengan kemungkinan dia dipasangkan lagi dengan duet mautnya Greysia Polii saat Piala Uber, Nitya menegaskan hal tersebut merupakan wewenang pelatih, sedangkan pemain harus siap dalam kondisi apapun. 

"Kalau Uber diroling ya tergantung strategi pelatih. Namanya kalo tim mau dipisah dari partner, sebenarnya sudah jadi keharusan untuk siap karema salah satu strategi," tutur Nitya menambahkan. 

Piala Thomas dan Uber 2018 sendiri akan berlangsung pada 20-27 Mei 2018, di Impact Arena Bangkok, Thailand.

Tim Uber yang ditambah tim Thomas yang terdiri dari atlet, pelatih, pelatih fisik, tim dokter, fisioterapis dan beberapa tim pendukung lainnya dengan jumlah total 45 orang, pada Rabu ini bertolak ke Bangkok, Thailand.

Tim berangkat menggunakan maskapai Thailand Airways, TG 434, pukul 12.35 WIB dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018