Sydney (ANTARA News) - Nicslab membuat perangkat keras yang dapat membantu industri untuk meningkatkan efisiensi daya, tapi, dengan ukuran perangkat yang tidak memakan tempat.

“Solusi yang ingin kami berikan, bayangkan kalau power supply di laboraturium, akan sangat besar biaya dan ukurannya juga,” kata pendiri Nicslab, Andri Mahendra, saat sedang berpameran di Paviliun Indonesia di eksibisi teknologi CeBIT Australia 2018 di Sydney.

Smart power controller Xpow-40AX dari Nicslab diyakini akan membantu menekan biaya infrastuktur karena mengkombinasikan algoritme dan kontrol jika disambungkan dengan peralatan berbasis internet, atau internet of things.

Controller ini dirancang mudah digunakan, diprogram  dan terjangkau, didukung oleh microprosesor ATmega32u4.

Perangkat ini dapat digunakan untuk memasok daya kapasitas rendah mulai dari sirkuit elektronik sederhana hingga yang lebih kompleks dan sirkuit yang terintegrasi dengan photon.

Andri mengembangkan perangkat ini ketika dia masih menjadi mahasiswa doktoral di University of Sydney, berawal dari pengalamannya ketika membuat proyek untuk keperluan studi. 

Tim Nicslab, yang saat ini berbasis di Sydney, kini terdiri dari tiga orang, yaitu seorang mahasiswi asal Indonesia serta seorang lainnya dari Vietnam. Nicslab membutuhkan sekurangnya satu bulan untuk membuat sebuah perangkat.

Baca juga: Ukirama sediakan solusi cloud untuk bisnis UKM

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018