New Delhi (ANTARA News) - Operasi militer India terhadap pemberontak di wilayah sengketa Kashmir dihentikan pada Rabu waktu setempat karena memasuki bulan suci Ramadhan.

Penghentian selama hampir 30 hari itu adalah yang pertama di Kashmir wilayah India selama hampir dua dekade, menyusul eskalasi kekerasan dalam beberapa bulan terakhir di wilayah Himalaya dengan mayoritas muslim.

India memiliki 500.000 pasukan di Kashmir, yang terbagi antara India dan Pakistan serta diklaim oleh kedua negara itu.

Menteri Dalam Negeri India Rajnath Singh mengatakan bahwa penghentian itu bertujuan untuk menciptakan kedamaian pada bulan Ramadhan.

Keputusan itu berarti membuat pasukan India akan menghentikan pengejaran militan dan pencarian dari rumah ke rumah, tetapi mereka masih akan membalas bila diserang, kata para pejabat.

Tidak ada tanggapan segera dari Hizbul Mujahideen, kelompok militan terbesar yang aktif di Kashmir, tetapi kelompok militan Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan dengan terang-terangan menolak tawaran gencatan senjata itu.

Otoritas India dan Hizbul Mujahideen, yang seluruh militannya berasal dari Kashmir, secara singkat menghentikan pertempuran itu pada 2000.

Namun, konflik tiga dekade tersebut tidak pernah menunjukkan tanda-tanda berakhir, demikian dilansir Kantor Berita AFP.
 

Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018