Makassar (ANTARA News) - PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) mulai menebang sekitar seribu pohon di sepanjang jalan Tol Reformasi hingga ke Jalan Andi Pangerang Pettarani untuk kepentingan pembangunan jalan tol layang pertama dalam Kota Makassar.

"Ini untuk kepentingan pembangunan jalan tol layang yang akan segera dilakukan. Untuk sementara, di sepanjang jalan tol reformasi ini sudah dan nanti jalur yang dilalui itu juga akan ditebang," ujar Direktur Utama PT BMN Anwar Toha di Makassar, Kamis.

Ia mengatakan, penebangan pohon yang jumlahnya lebih dari seribu pohon itu nantinya akan digantikan oleh pelaksana proyek sesuai dengan ketentuan perundangan lingkungan hidup.

Anwar menyatakan, penebangan seribuan pohon dengan melihat ketentuan peraturan yakni tetap akan ada kompensasi seperti satu banding lima pohon.

"Kompensasi dari aturan itu kan 1:5. Di mana satu pohon yang kita tebang akan digantikan dengan lima pohon baru untuk penghijauan dan itulah kompensasinya," katanya.

Jumlah bibit berbagai jenis pohon yang ditawarkan oleh pelaksana proyek yakni sekitar 6.000 atau telah melampaui dari ketentuan di mana aturan yakni satu banding lima pohon.

Sementara itu, Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau, Dinas Lingkungan Hidup Makassar Bahar Chambolong mengatakan, pohon-pohon yang ada di median jalan nantinya akan dipotong untuk membangun dengan tiang-tiang jalan.

"Tiang-tiang jalan tol layang itu tepat di tengah-tengah, makanya pohon-pohon besar itu akan ditebang supaya bisa digunakan untuk memasang tiang-tiang tol layangnya," ujarnya.

Ia mengatakan, dalam pembangunan jalan tol layang itu, ada sekitar seribu pohon disepanjang median Jalan AP Pettarani yang akan dipangkas untuk kepentingan pembangunan jalan tersebut.

Namun pihaknya tetap akan menanam kembali pohon-pohon yang baru jika pembangunan jalannya selesai tepat di median jalan maupun di kawasan lainnya untuk penghijauan.

"Kalau berdasarkan rencananya, setelah selesai pembangunan jalannya, nanti akan ditanami lagi pohon-pohon, ada yang di antara tiang-tiang itu ada juga di kawasan lainnya untuk penghijauan," katanya.

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018