Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Kota Surabaya mendukung keberadaan "Kampung Inggris" atau tempat belajar bahasa Inggris bagi warga setempat di kawasan eks lokalisasi Dolly.

Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, di Surabaya, Jumat, mengatakan Pemkot Surabaya hingga saat ini terus memberikan perhatian lebih terhadap kawasan eks lokalisasi Dolly.

"Kami berharap kawasan tersebut bisa berubah dan berkembang menjadi salah satu sentra pendidikan dan bisnis di wilayah Surabaya," katanya.

Menurut dia, perlu melibatkan beberapa pihak untuk menjadikan kawasan eks lokalisasi Dolly sebagai tempat menimba ilmu bahasa Inggris layaknya "Kampung Inggris" di sepanjang Jalan Anyelir, Jalan Brawijaya, Jalan Kemuning di Desa Tulungrejo dan Desa Singgahan, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Ia mengatakan dengan menjadikannya kawasan eks lokalisasi Dolly sebagai Kampung Inggris, maka secara tidak langsung Kota Surabaya akan memiliki ikon baru.

"Kami akan support maksimal untuk menjadikan Kampung Inggris Dolly jadi salah satu ikon Surabaya, termasuk promosinya ke sekolah-sekolah di Surabaya, juga kegiatan-kegiatan yang akan digelar di sana," katanya.

Tidak hanya itu, Whisnu yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini mengaku siap mendukung penuh gagasan ini dengan pelaksanaan yang serius.

"Saya akan support semua termasuk menggerakkan seluruh pasukan yang ada untuk ikut mempercantik kampung dan setiap kegiatan yang akan digelar kita akan ikut bantu pembiayaan," katanya.

Ditanya soal konsep, Whisnu menerangkan bahwa pihaknya akan melibatkan beberapa pengajar asal "Kampung inggris" di Pare Kediri, dengan harapan bisa menjadi lokasi yang lebih baik.

"Mimpinya, Kampung Inggris Dolly harus lebih baik dari yang di Pare Kediri, karena kita akan ikut mengangkat perekonomian warga asli Dolly. Saat ini segala persiapannya sedang dimulai, namun yang pasti saat ini sudah mulai banyak warga Dolly yang sehari-harinya ngomong memakai bahasa Inggris," katanya.
 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018