Kupang, NTT (ANTARA News) - Otoritas Balai Taman Nasional (TN) Komodo mengemukakan sejumlah peristiwa terorisme di Tanah Air seperti pengeboman di Sidoarjo, Surabaya, Riau, belum lama ini tidak berdampak signifikan terhadap arus wisatawan ke Taman Nasional Komodo.

"Peristiwa terorisme tidak berdampak signifikan terhadap arus kunjungan wisatawan ke sini (TN Komodo)," kata Kepala Balai TN Komodo, Budi Kurniawan, saat dihubungi dari Kupang, Jumat.

Ia mengatakan, terkait dampak rentetan aksi teror pada sejumlah wilayah di Indonesia terhadap aktivitas kunjungan wisatawan ke salah satu dari 10 destinasi wisata unggulan nasional TN Komodo, di Pulau Flores.

Diketahui sedikitnya 14 negara telah mengeluarkan saran perjalanan terhadap warganya yang berpergian ke Indinesia di antaranya berada di belahan benua Eropa yakni Inggris, Polandia, Perancis, Irlandia, dan Swiss.

Selain itu sembilan negara lainnya yakni Amerika, Australia, Hong Kong, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, Kanada, Filipina dan Brazil.

Saran perjalanan itu menurut dia, bisa saja mengurungkan niat wiasawatan berkunjung ke Indonesia termasuk wisata TN Komodo sebagai destinasi dunia yang terkenal sebagai habitat satwa purba Komodo (Varanus komodoensis).

Namun aktivitas wisatawan yang sudah berada di TN Komodo maupun Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat, tetap berlangsung bahkan ada pula wisatawan yang juga berdatangan ke daerah setempat.

"Sejauh ini (peristiwa terorisme) belum berdampak signifikan terhadap arus wisatawan," kata Budi menegaskan.

Ia mengatakan pemerintah daerah Manggarai Barat bersama aparat keamanan setempat juga terus melakukan pengamanan terutama pada pintu masuk di pelabuhan dan bandara.

Selain itu, lanjutnya, pengamanan di dalam kawasan TN Komodo tetap dilakukan seperti biasa melalui patroli rutin pengamanan maupun pengawasan pengunjung.

"Tentunya pemerintah secara nasional juga telah meningkatkan pengamanan. Kami berharap situasi ini segera membaik sehingga aktivitas wisatawan ke Komodo tetap aman dan lancar," katanya.

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018