Kami memiliki Babinsa, intel dan aparat di seluruh pelosok daerah. Kami akan memberdayakan itu ..."
Padang (ANTARA News) - Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono mengatakan bahwa untuk mengantisipasi terorisme harus melibatkan masyarakat sehingga pelaku teror tidak memiliki tempat yang aman dalam menjalankan aksinya.

"Antispasi teror ini bukan hanya tugas Polri dan TNI saja, namun masyarakat banyak harus terlibat sehingga ruang gerak pelaku teror semakin sempit," katanya di Padang, Sumatera Barat, Jumat.

Ia menyebutkan apabila satu lingkungan masyarakat itu kuat menjaga daerahnya dengan cara menanyakan apabila ada orang baru yang masuk daerah mereka, seperti dari mana asal mereka, apa tujuan tinggal di daerah mereka dan lainnya.

Jika ha itu dapat berjalan, ia menilai, maka akan memperkecil ruang bagi pelaku teror menjalankan rencananya.

"Kami berharap masyarakat lebih meningkatkan kepedulian sosial dengan tetangga di lingkungan mereka. Semua harus saling kenal, apabila ada orang baru harus melapor dan ditanyai tentang keberadaan mereka," katanya.

Dalam mengantisipasi teroris, menurut dia, yang paling utama adalah bagaimana menciptakan sistem untuk deteksi dini dan pencegahan dini karena hingga saat ini pihak keamanan tidak selalu dapat memastikan semua di mana lokasi pelaku teror.

"Mungkin jaringan mereka ada di daerah ini, akan tetapi untuk mengetahui secara detail lokasi mereka dan apa yang sedang mereka kerjakan belum terdeteksi. Bisa saja mereka merencanakan pengeboman, namun kita belum mendeteksinya," katanya.

Ia mengatakan, ke masa depan pihak keamanan tidak boleh lagi mencari pelaku teror setelah mereka meledakkan bom dan menjatuhkan korban.

Menurut dia, hal itu adalah suatu keterlambatan, dan sistem tersebut harus diubah dengan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.

Ia mencontohkan di suatu wilayah ada seorang penduduk yang sudah berbulan-bulan merakit bom, tapi tidak diketahui oleh masyarakat sekitar karena ketidakpedulian, sehingga dalam hal ini jelas lemahnya deteksi dini yang dimiliki oleh masyarakat.

Oleh karena itu, pihaknya akan kembali mengasah kemampuan jaringan-jaringan yang ada di wilayah dan mitra-mitra mereka agar terbentuk sistem deteksi dini dalam menangkal tindakan teror.

"Kami memiliki Babinsa, intel dan aparat di seluruh pelosok daerah. Kami akan memberdayakan itu, mereka semua di lapangan memiliki mitra dan bergaul baik dengan masyarakat sehingga ini menjadi sistem deteksi dini," demikian Jenderal TNI Mulyono.

Pewarta: M. R. Denya Utama
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018