Awalnya ada tiga lokasi yang dipilih pemerintah pusat, tetapi yang paling layak untuk dijadikan bandara hanya di wilayah Cikembar."
Sukabumi (ANTARA News) - Teka teki lokasi pembangunan bandar udara (bandara) di Sukabumi, Jawa Barat, akhirnya terungkap saat Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono menginformasikan pemerintah pusat menetapkan pembangunannya di wilayah Cikembang, Kecamatan Cikembar.

"Awalnya ada tiga lokasi yang dipilih pemerintah pusat, tetapi yang paling layak untuk dijadikan bandara hanya di wilayah Cikembar," katanya di Sukabumi, Senin.

Baca juga: Presiden rahasiakan kawasan bandara di Sukabumi

Baca juga: Menhub masih rahasiakan lokasi bandara Sukabumi


Pemerintah Kabupaten Sukabumi, menurut dia, sudah pastinya akan membantu pemerintah pusat, khususnya Kementerian Perhubungan RI dalam menghadapi masalah pembebasan lahan.

Oleh karena, dikemukakannya, setiap kali ada pembangunan bernilai megaproyek pasti yang menjadi kendala adalah masalah pembebasan lahan, sehingga ia pun mengapresiasi warga yang terkena dampak pembangunan Bandara Sukabumi yang tidak keberatan melepas lahannya untuk kepentingan umum.

Selain itu, pihaknya juga akan membantu untuk antisipasi adanya mafia tanah (biong) yang memanfaatkan rencana pembangunan bandara, sehingga harga tanah menjadi melonjak yang imbasnya mengganggu proses pembangunan.

"Informasi yang kami terima dari pemerintah pusat untuk sekarang masih dalam proses perencanaan penganggaran, namun yang pasti pembangunan ini terjadi. Apalagi, ini janji khusus Presiden RI Joko Widodo untuk warga Sukabumi," ujarnya.

Baca juga: Pemerintah targetkan bandara Sukabumi selesai 2020

Bandara Sukabumi diharapkan akan menunjang moda transportasi di Sukabumi, apalagi untuk mendukung sarana transportasi menuju UNESCO Global Geopark Ciletuh Palabuhanratu dalam mendatangkan wisatawan mancanegara, demikian Adjo Sardjono.

Baca juga: Presiden rahasiakan kawasan bandara di Sukabumi

 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018