Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, ditutup melemah sebesar 49,45 poin seiring dengan mata uang uang rupiah yang kembali mengalami depresiasi.

IHSG BEI ditutup melemah 49,45 poin atau 0,85 persen menjadi 5.733,85, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 11,99 poin (1,30 persen) menjadi 906,90.

Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya di Jakarta, Senin mengatakan nilai tukar rupiah yang terdepresiasi terhadap dolar AS masih menjadi sentimen negatif bagi pasar saham domestik.

"Tertekannya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dapat mempengaruhi kinerja emiten, terutama yang memiliki beban utang mata uang asing," katanya.

Ia menambahkan bahwa investor asing yang masih melanjutkan aksi lepas saham menambah beban bagi IHSG. Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp792,13 miliar pada awal pekan ini (Senin, 21/5).

"Dana asing diharapkan kembali masuk sehingga dapat mendongkrak IHSG menuju level tertingginya kembali," katanya.

Baca juga: Indeks BEI melemah dalam bayang kecemasan pasar

Baca juga: Kurs rupiah turun 42 poin

Baca juga: Pemerintah-BI terus cermati pergerakan rupiah


Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan sebanyak 364.503 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,951 miliar lembar saham senilai Rp8,719 triliun. Sebanyak 151 saham naik, 217 saham menurun, dan 127 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei naik 72,01 poin (0,31 persen) ke 23.002,36, indeks Hang Seng menguat 186,44 poin (0,60 persen) ke 31.234,35, dan Straits Times menguat 18,96 poin (0,54 persen) ke posisi 3.548,23.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018