Jakarta, 22/5 (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, akan menjadi "embarkasi haji antara" menyusul daya dukung landasan pacu yang belum bisa mengakomodir pesawat berbadan lebar.

"Format yang akan dilakukan itu diperlakukan sebagai embarkasi antara. Artinya penerbangan itu akan dilakukan dari Kertajati ke Soekarno-Hatta. Dari Soekarno-Hatta baru ke Saudi," kata Budi di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan format embarkasi antara dilakukan seperti halnya di Bandara Radin Inten II Bandar Lampung.

Meski hanya menjadi embarkasi haji untuk sementara, secara teknis Kementerian Perhubungan telah memastikan kesiapan bandara tersebut.

"Kementerian Perhubungan selaku sektor teknis sudah meneliti berkaitan dengan hal teknis, seperti kemampuan runway, daya dukung dan teknis lainnya. Prinsipnya dapat digunakan," imbuhnya.

Sistem navigasi udara, tambah Budi, juga telah siap. Begitu pula Garuda Indonesia yang akan menjadi maskapai perantara yang membawa jamaah dari Bandara Kertajati menuju Bandara Soekarno-Hatta.

"Lama penerbangan (dari Kertajati ke Soekarno-Hatta) kira-kira 45 menit," katanya.

Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu mengatakan panjang landasan pacu akan diperluas menjadi 3.000 meter pada Juli mendatang dan ditargetkan rampung dalam waktu enam bulan.

Saat ini, panjang landasan pacu baru 2.500 meter sehingga memang belum bisa didarati pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777 yang biasa digunakan untuk penerbangan haji.

Dengan demikian, nantinya Garuda Indonesia akan mengangkut jamaah haji dengan Airbus 330 sampai ke Bandara Soekarno-Hatta. Kemudian, jamaah akan berpindah ke pesawat Saudi Airlines yang mendapat jatah jamaah wilayah tersebut, untuk langsung terbang menuju Arab Saudi.

"Runway 2.500 m kalau 777 tidak bisa memang. Tapi kita gunakan alternatif Airbus 330 atau yang lain. Pokoknya kita tidak akan melanggar ketentuan terkait keselamatan," ujarnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa, dalam kesempatan yang sama, mengatakan perjalanan haji dari dan ke Bandara Kertajati rencananya berjumlah lima kloter.

"Perjalanan haji direncanakan tiga sampai lima kloter, maksimum 2.500 jamaah dari wilayah Majalengka dan mungkin Sumedang," katanya.

Iwa juga memastikan kesiapan pemerintah Kabupaten Majalengka dan Pemprov Jawa Barat terkait penerbangan haji dari bandara berkode KJT itu.

"Alhamdulillah dari Kementerian Perhubungan siap, Bea dan Cukai siap, Pemkab Majalengka siap, Pemprov Jabar juga siap," pungkasnya.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018