Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyerap dana Rp15 triliun dari lelang lima seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan total penawaran mencapai Rp31,4 triliun.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan lelang itu memenuhi target maksimal yang ditetapkan Rp15 triliun.

Untuk seri SPN03180823, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,19545 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 23 Agustus 2018 ini mencapai Rp3,32 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 4,95 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,7 persen.

Untuk seri SPN12190214, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,86091 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 14 Februari 2019 ini mencapai Rp5,82 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,4 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,65 persen.

Untuk seri FR064, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp6,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,46711 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2028 mencapai Rp14,27 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 6,125 persen ini mencapai 7,38 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,85 persen.

Untuk seri FR065, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,91952 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2033 mencapai Rp3,74 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon persen 6,625 ini mencapai 7,78 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 9,27 persen.

Untuk seri FR075, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,99947 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2038 mencapai Rp4,31 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,94 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 9,44 persen.

Sebelumnya, pemerintah memutuskan tidak menyerap dana dari lelang lima seri Surat Utang Negara (SUN), yang berlangsung pada Selasa (8/5), dengan penawaran yang masuk mencapai Rp7,18 triliun.

Baca juga: Menkeu tanggapi rendahnya serapan Surat Utang Negara

Pewarta: Satyagraha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018