Nunukan (ANTARA News) - Kecelakaan speedboat atau kapal cepat di Sungai Sengkong Bebatu Kabupaten Tana Tidung, Kaltara pada Selasa (22/5) sekira pukul 12.00 Wita, salah seorang penumpangnya warga negara Malaysia.

WN Malaysia bernama Abdul Majid Bin Nining saat ini dirawat bersama tujuh penumpang lainnya di RSUD Kota Tarakan, kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Kaltimtara, Octavianto di Balikpapan, Rabu.

Melalui pesan tertulisnya, dia mengutarakan, dari lima korban meninggal dunia empat diantaranya telah teridentifikasi.

Sedangkan satu jenazah berjenis kelamin laki-laki belum teridentifikasi karena belum ada pihak keluarganya yang melaporkan diri.

WN Malaysia yang mengalami korban luka itu masih mengalami trauma sehingga membutuhkan perawatan medis secara intensif lagi.

Octavianto menjelaskan, tidak tahu menahu asal muasal WN Malaysia yang turut menjadi korban speedboat Harapan Baru yang menabrak pohon di pinggir sungai itu.

Adapun identitas korban luka yang dirawat di RSUD Kota Tarakan adalah Suryani (38) laki-laki beralamat Jalan Pusat Pemerintahan RT 10 Kabupaten Malinau bersama istrinya bernama

Mutiah (34) dan dua anaknya bernama Putri Azilla Nur RM (6) dan Nadinra Nayara (9 bulan) yang meninggal dunia.

Kemudian perempuan bernama Julita (35) beralamat Jalan Raja Pandita RT 05 Malinau Hulu, Ongki Barnabas Ndun Rote (38), Supri (48) beralamat Jalan Labana Makmur RT 04 Teluk Bayur Kabupaten Berau.

Seorang WN Malaysia bernama Abdul Majid bin Nining (56) beralamat Kuala Lumpur, Iskandar Alam (38) beralamat Sebengkok Kota Tarakan.

Korban meninggal dunia yakni Nadinra Nayara PM (bayi) anak dari Suryani dan Mutiah asal Kabupaten Malinau, Novita Lestari Ismail beralamat Selumit Pantai Tarakan. Selanjutnya Stepanus Lie beralamat Tanjung Kranjang Kabupaten Malinau, Krustina Ambarwati Jalan Asrama 614 Persit Yonif 614 Kabupaten Malinau, dan Eko Prasetyo Jalan Imam Bonjol Markoni RT 19 Pamusian Tarakan.

Speedboat yang mengalami kecelakaan ini mengangkut penumpang sebanyak 28 dewasa, empat anak-anak ditambah tiga anak buah kapal.

Kecelakaan terjadi akibat tali kemudi putus saat baru meninggalkan Pelabuhan Malinau menuju Kota Tarakan dalam kecepatan tinggi.

Pewarta: Rusman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018