Washington (ANTARANews) - Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Jimmy Carter, Selasa (22/5), mengatakan bahwa Donald Trump harus diperhitungkan untuk menerima Hadiah Nobel Perdamaian jika dia berhasil menempa perdamaian dengan Korea Utara.

"Jika Presiden Trump berhasil mengupayakan perjanjian damai yang diterimakedua belah pihak dengan Korea Utara, saya pikir dia harus dipertimbangkan untuk menerima Hadiah Nobel Perdamaian," ujar Carter dalam wawancaranya dengan Politico yang dipublikasikan pada Selasa.

"Saya pikir itu akan menjadi prestasi yang layak dan penting yang belum pernah bisa dicapai oleh presiden sebelumnya," ujar mantan presiden berusia 93 tahun itu.

Baca juga: Jimmy Carter "tidak berencana" kunjungi Korea Utara

Pada saat yang sama, Carter mengatakan dirinya yakin Trump memberikan “pukulan telak” terhadap perdamaian di Timur Tengah dengan memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Mantan presiden dari 1977-1981 yang dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada 2002 itu terlibat masalah dengan Trump di beberapa bidang lain.

"Saya di sini tidak untuk mengkritik, tetapi saya pikir, Anda tahu, memberi tahu kebenaran adalah salah satu nilai moral dasar yang penting," ujar Carter.

"Dan mematuhi hukum adalah sumpah kami semua ambil sebelum kami menerima jabatan publik," katanya seperti dilaporkan AFP.

Baca juga: Jimmy Carter bersedia ke Korea Utara wakili Trump
 

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018