Jakarta (ANTARA News) - Komisi VII DPR bersama dengan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) bersepakat untuk menjamin ketersediaan pasokan BBM selama Ramadhan dan Lebaran.

Kesepakatan tersebut adalah salah satu kesimpulan dari Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama dengan Ditjen Migas dan PT Pertamina di Gedung Nusantara I, Jakarta, Rabu.

Dirjen Migas Djoko Siswanto menjelaskan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membuka posko nasional guna memastikan pasokan energi selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1439 H berjalan dengan baik.

Posko nasional ini mulai berlaku efektif pada H-15 s.d H+13 Lebaran, yaitu tanggal 31 Mei 2018 hingga 28 Juni 2018.

Posko nasional sektor ESDM nantinya akan bertugas memantau kondisi terkini terkait pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM), Gas (Liquefied Petroleum Gas/LPG, Jaringan Gas, Bahan Bakar Gas/BBG) hingga listrik. Di samping itu, posko nasional juga akan mengantisipasi kebencanaan geologi.

Seperti tahun sebelumnya, Badan Pengatur Hilir dan Minyak Gas Bumi (BPH Migas) ditunjuk sebagai koordianator dalam menjalankan tugas tersebut. BPH Migas akan melakukan pengumpulan serta inventarisasi data lapangan mengenai fasilitas penyediaan dan pendistribusian BBM, gas dan listrik milik Badan Usaha serta potensi daerah rawan bencana.

Sementara itu, Plt Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan ada sebanyak 42 titik rest area yang belum terdapat SPBU. Untuk mengatasi hal tersebut Pertamina menyiapkan truk tangki dan BBM kemasan yang disediakan oleh perusahaan migas milik negara tersebut.

Sebelumnya, General Manager Pertamina MOR III, Erry Widiastono mengatakan sebanyak 30 unit motor kemasan di 20 titik wilayah MOR III di antaranya 8 titik di jalur reguler dan 12 titik di jalur tol akan disiapkan Pertamina.

Pada masa mudik Lebaran nanti, Pertamina melalui Serambi Pertamax akan memberikan suguhan tempat yang nyaman untuk para pemudik beristirahat dengan berbagai fasilitasnya yang tersebar di 4 titik jalur utama dan jalur selatan mudik wilayah MOR III.

Erry pun menerangkan bahwa tidak hanya konsumsi BBM dan LPG yang meningkat di wilayah MOR III, selama masa mudik lebaran nanti pilihan masyarakat menggunakan jalur alternatif udara pun akan tinggi. Diprediksi konsumsi avtur terjadi kenaikan tertinggi pada puncak mudik dan arus balik di H-6 dan H+6 Lebaran tahun ini.

"Kami all out untuk memberikan segala informasi terkait kesediaan sarana dan fasilitas mudik tahun ini, kami pun ingin menginformasikan bahwa khusus pembelian Bright Gas, masyarakat pun dapat memesan melalui Contact Pertamina di 1 500 000," katanya.

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018