Samarinda, Kalimantan Timur (ANTARA News) - PT Angkasa Pura I akan mengambil alih Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, di Samarinda, setelah nota kesepahaman dengan pengelola bandara ditandatangani.

Penandatanganan dilakukan Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi, dan Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek, dalam peresmian Bandara APT Pranoto di Samarinda, Kamis.

Nota kesepahaman itu landasan awal atas rencana kerja sama pengelolaan Bandara APT Pranoto yang kerap disebut Bandara Samarinda Baru (BSB) dan bertujuan menyusun kajian rencana pengelolaan Bandara APT Pranoto yang saling menguntungkan, efisien dan berkelanjutan.

"Rencana pengelolaan bandara ini merupakan salah satu bentuk sinergi kami dengan pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah," kata Fahmi.

Sebagai langkah awal kerja sama, akan dilakukan penyusunan kajian terlebih dahulu, mengeksplorasi peluang kerja sama pengelolaan Bandara APT Pranoto dengan melakukan beberapa hal, seperti pembuatan rencana dan metode kerja, pengadaan jasa konsultan dan profesi penunjang lain, melakukan pengumpulan data teknis dan ekonomi serta berkoordinasi dengan instansi berwenang.

"Hasil kajian ini nantinya akan digunakan dalam perencanaan strategis pengelolaan Bandara APT Pranoto dan dijadikan dasar pertimbangan untuk pembuatan perjanjian kerja sama. Kami harap bentuk sinergi BUMN dengan pemerintah daerah ini akan membawa kontribusi positif terhadap pemerataan pengembangan perekonomian daerah," katanya.

Ia mengatakan, mereka juga akan melakukan studi kelaikan karena bandara tersebut belum 100 persen bisa dioperasikan sesuai standar bandara di lingkungan PT Angkasa Pura I.

Dia mengatakan kenaikan penumpang diperkirakan akan mencapai 30 persen karena penumpang di Bandara Sepinggan, Balikpapan akan berpindah.

"Dari sisi statistik ada 7,5 juta penumpang per tahun, dari sisi pariwisata saja sembilan persen," katanya.

Menurut Kepala UPBU Temindung yang kemudian beralih menjadi UPBU APT Pranoto, Wahyu Siswoyo, kenaikan penumpang akan mencapai 100 persen karena adanya penambahan maskapai yang akan beroperasi di bandara tersebut.

"Sekarang ada delapan penerbangan, nanti dalam waktu dua minggu akan tambah lagi enam penerbangan dari Wings Air ke Makassar, Melak, Berau dan Balikpapan," katanya.

Bandara APT Pranoto dibangun pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan total investasi Rp1,6 miliar dan dibantu Kementerian Perhubungan dalam pemagaran serta pembangunan lansekap.

"Dalam dua bulan, pesawat besar bisa masuk karena landasan pacu akan bertambah jadi 2.250 meter," katanya.

Dalam kesempatan sama, Faroek menuturkan, tujuan penyerahan pengelolaan kepada PT Angkasa Pura I agar bandara dikelola secara profesional sebagai rintisan bandara internasional.

Pewarta: Juwita Rahayu
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018