Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah Presiden AS Donald Trump membatalkan rencana pertemuan dengan Kim Jong Un, pemimpin puncak Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni, naik 14,80 dolar AS atau 1,15 persen, menjadi menetap di 1.304,40 dolar AS per ounce, kembali di atas level 1,300 dolar AS setelah satu minggu.

Kekhawatiran geopolitik mendorong harga emas lebih tinggi, setelah Trump mengumumkan keputusannya dalam surat yang dikirim ke Kim Jong Un.

Dalam surat yang dikeluarkan oleh Gedung Putih, Trump mengatakan meskipun dia sangat menantikan untuk berada di Singapura dengan Kim, itu "tidak pantas" pada saat ini untuk mengadakan pertemuan ini "mengingat kemarahan yang luar biasa dan permusuhan terbuka" yang ditampilkan dalam pernyataan-pernyataan terbaru DPRK.

Baca juga: Trump batal bertemu Kim Jong Un

Namun Trump menambahkan bahwa dia masih sangat ingin bertemu Kim "suatu hari nanti."

Setelah pengumuman itu, Dow Jones Industrial Average kehilangan 114,97 poin atau 0,46 persen menjadi 24.771,84 poin pada pukul 16.58 GMT.

Sementara itu, indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,24 persen menjadi 93,69 pada pukul 16.48 GMT.

Ketika ekuitas dan dolar jatuh, harga emas biasanya naik karena para investor mencari aset-aset "safe haven".

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 28,2 sen AS atau 1,72 persen, menjadi ditutup pada 16,687 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Juli naik 11,8 dolar AS atau 1,31 persen, menjadi menetap di 912,60 dolar AS per ounce.

Baca juga: Emas tertekan kurs dolar AS

Baca juga: Emas turun di tengah penarikan AS dari kesepakatan Iran

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018