New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena para investor terus mempertimbangkan risalah pertemuan terbaru Federal Reserve.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,25 persen menjadi 93,772 pada akhir perdagangan.

The Fed diperkirakan akan "segera" menaikkan suku bunga, jika prospek ekonomi sejalan dengan ekspektasi para pejabat Fed, risalah untuk pertemuan kebijakan terbaru bank sentral menunjukkan pada Rabu (23/5), sejalan dengan perkiraan pasar.

Namun, risalah juga menunjukkan bahwa bank sentral akan mentolerir kenaikan inflasi di atas targetnya untuk beberapa waktu.

Beberapa pejabat Fed menganggap "periode sementara inflasi sedikit di atas dua persen akan konsisten dengan tujuan simetris inflasi Komite," katanya.

Para analis mengatakan risalah yang relatif "dovish" mengisyaratkan bahwa Fed mungkin tidak menaikkan suku bunga secara agresif tahun ini sesuai harapan pasar.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1727 dolar AS dari 1,1700 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3385 dolar AS dari 1,3351 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7577 dolar AS dari 0,7563 dolar AS.

Dolar AS dibeli 109,30 yen Jepang, lebih rendah dari 110,08 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9915 franc Swiss dari 0,9962 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2889 dolar Kanada dari 1,2836 dolar Kanada.

Baca juga: Federal Reserve AS kemungkinan "segera" naikkan suku bunga lagi

Baca juga: Dolar AS melemah di tengah data ekonomi dan pengumuman Fed

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018