Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) menyatakan konsumsi listrik akan menurun sebanyak 20 persen secara nasional saat mendekati hari "H" Lebaran Idul Fitri 2018.

"Konsumsi listrik justru akan menurun 20 persen jelang Lebaran, bahkan untuk Pulau Jawa menurun 30 persen," kata Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa di Kantor BPH Migas Jakarta, Jumat.

Menurutnya, hal tersebut dikarenakan sudah banyak perkantoran yang berhenti beroperasi karena cuti bersama libur Lebaran. Sehingga untuk pasokan listrik tidak menjadi hal yang dikhawatirkan.

Sementara itu, info dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membuka posko nasional untuk memastikan pasokan energi (bahan bakar minyak hingga listrik) berjalan dengan baik selama Ramadhan dan Idul Fitri 1439 Hijriah.

Posko nasional ini mulai berlaku efektif pada "H-15" sampai "H+13" Lebaran, yaitu 31 Mei 2018 hingga 28 Juni 2018.

Posko nasional sektor ESDM akan bertugas memantau kondisi terkini terkait pasokan bahan bakar minyak (BBM), gas (Liquefied Petroleum Gas/LPG, jaringan gas, bahan bakar gas/BBG) hingga listrik. Di samping itu, posko nasional juga akan mengantisipasi kebencanaan geologi.

Seperti tahun sebelumnya, Badan Pengatur Hilir dan Minyak Gas Bumi (BPH Migas) ditunjuk sebagai koordianator dalam menjalankan tugas tersebut. BPH Migas akan melakukan pengumpulan serta inventarisasi data lapangan mengenai fasilitas penyediaan dan pendistribusian BBM, gas dan listrik milik Badan Usaha serta potensi daerah rawan bencana.

Secara konkret, BPH Migas menjamin pasokan BBM aman melalui tambahan kios di beberapa jalur pemudik. Nanti akan terpasang tambahan kios-kios di sepanjang tol nasional maupun yang keliling sudah disiapkan lokasinya.

Para pemudik juga diimbau untuk memanfaatkan aplikasi daring di gadget apabila mencari informasi mengenai lokasi pengisian BBM.

Sementara itu, sebelumnya, sebagai bagian dari tim posko nasional, PT Pertamina pun menyatakan kesiapannya turut andil mengamankan pasokan energi.

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018