Rio de Janeiro (ANTARA News) - Presiden Brasil Michel Temer pada Jumat (25/5) mengancam akan mengerahkan pasukan federal untuk membubarkan protes di seluruh negeri itu oleh pengemudi truk yang menuntut harga bahan bakar yang lebih murah.

Ia mengumumkan rencana keamanan di seluruh negeri tersebut, yang segera berlaku, yang memberi pasukan federal wewenang untuk menyita truk dan melucuti penghalang jalan.

Temer mengeluh bahwa pengemudi truk memasuki hari kelima pemogokan meskipun mencapai satu kesepakatan dengan pemerintahnya pada Kamis larut malam.

"Pemerintah memiliki keberanian untuk berunding dan sekarang akan memiliki keberanian untuk menggunakan wewenangnya dalam mempertahankan rakyat Brazil," kata Presiden Brazil tersebut, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi.

Protes itu dimulai pada Senin (21/5). Pengemudi menghalangi jalan raya di seluruh Brazil, melumpuhkan pengiriman barang dan memicu kekurangan bahan bakar, makanan serta pasokan dasar lain.

Temer menggambarkan mereka yang masih memprotes sebagai "minoritas radikal" yang ingin "bertanggung-jawab" karena "mengakibatkan kerugian pada konsumer".

Pengemudi truk yang diwawancarai oleh tim berita lokal mengatakan pemerintah hanya menawarkan penyelesaian sementara yang tidak memadai bagi masalah kenaikan harga bahan bakar.

Menurut ketentuan dalam kesepakatan itu, pengemudi truk akan menghentikan pemogokan setidaknya selama 15 hari dan pemerintah akan menurunkan harga bahan bakar sampai 10 persen selama 30 hari, dan berjanji akan menstabilkan harga bensin.

Harga bahan bakar diesel telah melonjak sampai lebih dari 50 persen sejak Juli, setelah pembaruan untuk meliberalkan harga bahan bakar.

Sementara itu, di kota besar utama seperti Rio de Janeiro dan Sao Paulo, pasar swalayan dan restoran kekurangan bahan baku segar, sementara harga buah dan sayuran telah naik dua-kali lipat atau lebih.

Kekurangan bahan bakar telah parah di beberapa kota besar tempat hanya separuh armada bus transit umum beroperasi.

Palmas di Negara Bagian Tocantins di Brazil Utara menjadi ibu kota negara bagian pertama yang benar-benar kehabisan bahan bakar. Di daerah metropolitan Rio de Janeiro, 90 persen stasiun pompa bensin melaporkan mereka benar-benar kehabisan bahan bakar. Di Porto Alegre, Ibu Kota Negarai Bagian Rio Grande do Sul di bagian selatan negeri tersebut, stasiun pompa gas hanya menjual diesel dan etanol.

Di Ibu Kota Brazil, Brasilia, bandar udara kehabisan bahan bakar pada Jumat pagi, sehingga beberapa penerbangan dibatalkan.

Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018